la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

Cara Memulai Usaha Toko Sembako Rumahan Dengan Modal 5 Juta Dan Bisa Untung Berlipat Ganda

Cara Memulai Usaha Toko Sembako Rumahan Dengan Modal 5 Juta Dan Bisa Untung Berlipat Ganda

Peluang usaha selalu ada di setiap tempat dan memiliki target pasar yang berbeda tiap daerah, salah satu peluang usaha yang paling banyak tersedia adalah usaha toko sembako atau sering juga di sebut toko kelontong yang menjual berbagai keperluan, karena bisa di jalankan di rumah dengan modal 5 juta sudah lebih dari cukup untuk memulai usaha sembako rumahan dan sudah bisa mendapatkan untung yang berlipat ganda.

Baca juga: 7 Ide Jualan Modal Kecil Dan Bisa Laku Keras

Usaha toko sembako merupakan salah satu bisnis UMKM (usaha micro kecil menengah) yang bisa di bilang paling stabil dalam pendapatannya, karena bukan merupakan usaha musiman yang ketika viral akan laris dan ketika sudah tidak viral lagi sepi pembeli, bahkan terancam gulung tikar.

Baca juga : 10 Kategori Produk Paling Laris Yang Bisa Jadi Ide Jualan

Pada dasarnya toko sembako merupakan bisnis yang menjual kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan dapur, sampai kebutuhan berbagai perlengkapan sumur (kamar mandi), seperti sabun ataupun shampo.

Untuk di kampung, usaha toko sembako lebih memiliki banyak peluang untuk cepat berkembang, karena kebutuhan sembako bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan harian saja, karena biasanya di kampung masih menerapkan kondangan dengan membawa beras, gula sampai rokok, berbeda dengan di kota yang kebanyakan sudah menggunakan uang untuk di berikan.

Langkah-langkah memulai toko sembako dengan modal 5 juta

Untuk memulai sebuah usaha sembako dengan modal sebesar 5 juta sebenarnya tidak lah sulit, namun tidak juga mudah, karena harus jeli dan pandai dalam memutar modal yang ada, agar bisa mendapatkan ke untungan yang berlipat ganda nantinya.

Baca juga: 8 Ide Bisnis Online Tanpa Modal Untuk Pelajar

Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa di lakukan ketika akan memulai sebuah toko sembako rumahan agar bisa cepat balik modal dan mendapatkan banyak untung.

1. Mempersiapkan tempat jualan

Mempersiapkan tempat jualan

Walaupun nantinya toko sembako dibuat dirumah, tetap saja tempat harus di persiapkan dulu, kira-kira dimana tempat yang cocok, mudah di jangkau pembeli, dan mudah terlihat oleh orang yang melewati rumah, karena nantinya akan percuma saja memiliki toko, namun tidak ada orang yang tau, karena lokasi yang di pilih kurang strategis.

Setelah menemukan lokasi yang cocok, maka jangan lupa juga untuk membersihkan dahulu tempat yang akan di gunakan, agar aura yang ada di tempat yang akan di jadikan lahan jualan lebih fresh dan terlihat bersih.

2. Membuat rincian modal yang di perlukan agar susuai dengan budget

Membuat rincian modal yang di perlukan agar susuai dengan budget

Agar tidak membengkak dan melebihi budget dari modal yang di tentukan, membuat rincian pengeluaran yang di jadikan modal merupakan poin yang sangat pentin, karena dari rincian inilah bisa di tetapkan berapa modal akhir yang di perlukan.

Perincian bisa di buat secara sederhana ataupun di buat menggunakan tabel, untuk membuat versi sederhana bisa di buat seperti berikut ini.

NO JENIS RINCIAN PENGELUARAN BIAYA

1 Sewa Tempat jualan 0 (Gratis)

2 Beli etalase, rak, meja, kursi 1.200.000

3 Beli kalkulator dan alat tulis 50.000

4 Toples dan kantong plastik 300.000

5 Peralatan pendukung jualan 500.000

6 Produk Jualan sembako 2.200.000

7 Dagangan pendukung 750.000


TOTAL 5.000.000

Baca juga: 7 Pertimbangan Saat Sewa Tempat Usaha Yang Wajib Kamu Perhitungkan

Untuk bisa lebih menghemat anggaran tentunya etalase dan keperluan lain tidak perlu membeli yang baru, bisa juga membeli barang seken yang masih layak untuk di gunakan dan bisa tetap awet, sehingga jika nantinya masih ada sisa bisa di arahkan untuk ke modal sembako, ataupun dagangan sampingan sebagai pendukung.

3. Memilih produk sembako yang akan di jual

Memilih produk sembako yang akan di jual

Dalam memulai usaha sembako, yang paling penting adalah menentukan sembako yang akan di jual, sebelum memutuskan barang apa yang nantinya di jual, tentunya sangat penting untuk melakukan pengamatan di sekitar lingkungan, tujuannya adalah untuk mengetahui produk apa yang paling di butuhkan oleh warga sekitar, dan produk yang jarang tersedia di lingkungan dan hanya bisa di dapat di luar daerah, namun selalu di butuhkan.

Baca juga: Tips memilih supplier yang baik agar jualan makin untung

Dengan mengetahui kebutuhan masyarakat sekitar, nantinya masyarakat juga akan senang dan merasa terbantu, karena tidak perlu jauh-jauh mencari barang kebutuhan jauh-jauh, dan ini juga merupakan ke untungan bagi pihak penjual.

4. Mencari distributor sembako dari tangan pertama

Mencari distributor sembako dari tangan pertama

Sebenarnya tidak harus dari tangan pertama, namun membeli barang dari distributor penyalur yang ada di pasar sudah cukup, karena harganya juga sudah murah dan hampir sama dengan tangan pertama, tetapi jika memungkinkan, memilih distributor yang merupakan tangan pertama akan lebih baik, namun tak perlu memaksakan dan menjadi sebuah keharusan.

Di kampung biasanya saat ada orang yang punya gawe, beras, gula dan rokok (biasanya di sebut poden) akan di jual dengan harga di bawah pasaran, sehingga sangat cocok jika nantinya di jual lagi, jadi jangan sampai kelewatan jika ada kesempatan ini.

5. Menetapkan harga jual produk sembako

Menetapkan harga jual produk sembako

Kefanatikan harga biasanya seringkali terjadi walaupun tidak selalu, biasanya pembeli akan rela membeli barang yang lokasinya lebih jauh, asalkan harganya lebih murah, walaupun cuma selisih seribu dua ribu saja.

Baca juga: 7 Strategi Penetapan Harga Produk

Sebagai pelaku usaha sembako, tentunya kamu harus juga peka dengan hal yang terkesan remeh seperti ini, karena akan sangat berdampak di penjualanmu nantinya, untuk toko yang baru di rintis usahakan untuk sedikit mengambil untung, tujuannya adalah untuk menemukan pelanggan tetap bagi toko, setelah lama berjalan bisa di mark up sedikit demi sedikit, agar pelanggan tidak pindah ke lain hati.

6. Memberi pelayanan yang ramah pada pembeli

Memberi pelayanan yang ramah pada pembeli

Jika di istilah jawa ada yang namanya grapyak, yang berarti penjual aktif ber interaksi dengan pembeli, agar pembeli merasa nyaman dan bisa terjalin kedekatan yang nantinya akan berdampak positif bagi toko.

Ketika pembeli merasa nyaman dengan pelayanan yang di berikan oleh penjual, tentunya pembeli tidak akan pindah ke toko lain untuk mencari kebutuhan yang di perlukan, bahkan sangat memungkinkan nantinya akan banyak teman ataupun saudara yang di bawa ke tokomu untuk berbelanja.

7. Membuat pembukuan toko sembako

Membuat pembukuan toko sembako

Pembukuan bagi sebuah toko merupakan hal wajib, karena dari sini lah nantinya bisa di ketahui untung atau ruginya usaha yang di jalankan, pembukuan yang di buat harus mencakup semua transaksi baik besar ataupun kecil, mulai dari pengeluaran yang di gunakan untuk restok dagangan, sampai pemasukan dari pembelian, semua harus di bukukan agar tidak pusing dalam perhitungan nantinya.

Pembukuan bisa di lakukan perhitungan dengan model mingguan ataupun bulanan, karena bagi pemula akan sangat sulit jika melakukan perhitungan langsung jangka panjang (tahunan).

8. Mengalokasikan ke untungan untuk menambah modal

Mengalokasikan ke untungan untuk menambah modal

Jika ingin toko sembako yang di kelola makin berkembang, jangan buru-buru menikmati ke untungan yang di dapatkan, namun alokasikan terlebih dahulu ke untungan ke modal, sehingga nantinya modal bisa makin banyak, dagangan yang di jual pun makin banyak juga.

Selain untuk menambah barang dagangan, ke untungan juga bisa di alokasikan untuk upgrade peralatan pendukung, seperti etalase, meja, kursi timbangan, ataupun yang lainnya agar lebih bagus dan lebih nyaman, begitu seterusnya.

Sampai sini jangan sampai salah paham, bukan berarti semua ke untungan yang di alokasikan, namun kebutuhan pokok rumah tangga harus di cukupi terlebih dahulu, baru kemudian sisanya bisa di alokasikan untuk menambah modal toko.

9. Waspada dengan yang namanya BON

Waspada dengan yang namanya BON

Sempat beredar di media sosial tentang sebuah kata-kata meme yang bertuliskan "HIROSHIMA DAN NAGASAKI HANCUR KARENA BOM, NAMUN WARUNG BISA HANCUR KARENA BON", walaupun sebuah meme, namun ini sangat relate dengan yang terjadi sebenarnya, usahakan untuk tidak menerima bon dalam transaksi penjualan.

Baca juga: 7 Ide Bisnis Kekinian Modal Kecil Yang Cocok Bagi Anak Muda

Biasanya masyarakat jawa merupakan masyarakat yang tidak bisa lepas dari rasa ewoh pekewoh (tidak enakan), walaupun sudah melarang adanya bon, mungkin masih akan tetap ada yang memaksa untuk bon, entah memang sedang dalam kesulitan ekonomi ataupun masalah lainnya, yang menjadi masalah biasanya adalah penjual sungkan jika menolak dan terpaksa mengizinkan bon.

Bon sebenarnya bukan merupakan masalah yang besar jika orang yang melakukan bon adalah orang yang bertanggung jawab dan tidak mengulur waktu saat di tagih, yang menjadi masalah adalah ketika susah di tagih dan modal harus segera di putar lagi, yang ada malah bikin susah sendiri, untuk itulah perlu di waspadai.

Posting Komentar

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan