la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

Jangan Suka Membandingkan Anak, Ini Efek Buruk Bagi Psikologi Mereka Yang Bisa Terbawa Sampai Dewasa

Jangan Suka Membandingkan Anak, Ini Efek Buruk Bagi Psikologi Mereka Yang Bisa Terbawa Sampai Dewasa

Membanding-bandingkan anak seringkali dianggap sebagai kebiasaan yang sepele bagi kebanyakan orang tua, dan parahnya hal ini masih sering terjadi baik membandingkan antara anak sendiri ataupun membandingkan anak dengan anak tetangga ataupun orang lain yang sering dilihat. Hal yang sepele ini akan sangat membekas dalam hati dan juga pikiran anak, sehingga bisa mempengaruhi tumbuh lembang, khususnya bagi psikologi anak.

Baca: 5 Cara Menghadapi Bullying Dalam Islam Ala Rasulullah

Pada kenyataannya, tindakan membandingkan anak ini dapat memiliki dampak buruk yang signifikan bagi psikologi anak, sehingga setiap orang tua perlu memahami, bahaya membanding-bandingkan anak. Umumnya hal yang seringkali di bandingkan oleh orang tua adalah hal yang berkaitan dengan kebisaat dan juga prestasi anak, misalnya saja "lihat tuh kakak kamu bisa dapat juara satu, masak kamu tidak bisa", mungkin memanmg anak akan merespon biasa-biasa saja saat di bandingkan namun kata-kata itu menjadi sebuah duri yang tersimpan dalam hati anak dan bisa menyakitinya.

7 Dampak Buruk Suka Membanding-bandingkan Anak

Terkadang maksud orang tua membandingkan anaknya memang untuk memotivasi, dan bukan untuk menjatuhkan mental anak, namun, hal ini justru lebih memberi dampak buruk bagi psikologi anak, inilah kenapa setiap orang tua harus berhati-hati ketika membanding-bandingkan anak, Sebab, dampaknya bisa menghambat perkembangan talenta anak, merusak kepercayaan diri mereka, bahkan menjauhkan mereka dari hubungan yang sehat dengan orangtua.

Baca: Bahaya menonton sinetron bagi perkembangan mental anak

Berikut ini pembahasan lengkapnya yang perlu semua orang tua pahami, agar jangan sampai salah dalam menerapkan pola asuh pada anak-anaknya:

1. Menghambat Perkembangan Talenta Anak

Salah satu dampak buruk yang paling mencolok adalah kemampuan anak untuk mengembangkan talenta dan bakatnya akan terhambat karena merasa kurang dengan bakat yang dimiliki. Saat anak terus-menerus dibanding-bandingkan dengan saudara atau teman sebayanya, anak dapat merasa terbebani oleh ekspektasi orang tua yang tidak realistis.

Hal ini sangat berbahaya dan dapat menghambat perkembangan potensi sejati yang mereka miliki karena mereka mungkin merasa tidak cukup baik atau tidak mampu memenuhi standar yang diberikan oleh perbandingan tersebut.

Baca: TUGAS DAN MEKANISME KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING (BK)

Misalnya saja ada orang tua yang membandingkan anaknya dengan teman sekelasnya "lihat tuh si A bisa lho dapat nilai 100 di mata pelajaran matematika, masak kamu cuma dapat nilai 50", padahal sejatinya tiap anak memiliki potensi dalam bidang masing-masing, bisa saja anak tersebut memiliki banyak keahlian dalam bidang lain yang tidak dimiliki oleh temannya, mungkin saja dalam bidang bahasa ataupun dalam bidang oleh raga.

Ketika orang tua membandingkan seperti ini anak akan merasa tidak cukup baik pada semua bidang padahal mungkin yang tidak dikuasai hanya satu bidang itu saja, sehingga akhirnya bisa menurunkan performa di bidang lainnya.

2. Menurunkan Kepercayaan Diri Anak

Kebiasaan membandingkan anak juga dapat merusak kepercayaan diri mereka. Anak-anak yang sering dibandingkan biasanya cenderung merasa kurang dihargai dan mungkin bisa mengembangkan banyak pikiran negatif tentang diri mereka sendiri. hal inilah yang bisa memicu turunnya rasa percaya diri anak dan fatalnya hal ini bisa berkepanjangan dan memberikan dampak jangka panjang bahkan sampai dewasa.

Rasa percaya diri sekarang ini merupakan hal yang snagat penting untuk dimiliki setiap orang, karena rasa percaya diri sangat berkaitan dengan berbagai kegiatan ataupun aktivitas sehari-hari, bahkan dalam dunia kerja, rasa percaya diri merupakan hal yang sangat penting dan bisa menjadi bekal saat berkerja baik dalam team maupun bekerja secara individual.

3. Membuat Renggang Hubungan Anak Dengan Orang Tua

Perbandingan yang dilakukan secara berlebihan juga bisa memberikan efek yang parah dan tidak di nginkan oleh setiaporang tua. Membanding-bandingkan anak secara berlebihan juga dapat membuat hubungan anak dengan orang tua renggang, sehingga bisa mengakibatkan keluarga jauh dari yang namanya hubungan yang sehat.

Baca: Kelebihan Smartphone Yang Justru Bisa Merusak Hubungan Dengan Teman Dan Keluarga

Anak pada awalnya mungkin akan merasa sulit untuk membuka diri atau berbagi perasaan mereka dengan orang tua karena takut akan di banding-bandingkan terus menerus. Hal ini bisa merugikan hubungan keluarga, mengurangi intensitas komunikasi, dan merusak ikatan yang seharusnya kuat antara orangtua dan anak, sehingga keluarga yang harmonis hanya merupakan angan-angan saja.

4. Menyebabkan Stres Yang Signifikan Pada Anak

Kebiasaan suka membandingkan anak dapat menyebabkan rasa stres yang signifikan pada anak. Tekanan yang di anggap sebagai keharusan untuk memenuhi standar atau harapan orang tua dapat menciptakan beban emosional yang berlebihan bagi pikiran anak. Anak mungkin merasa harus selalu bersaing dengan oarang yang di bandingkan dengannya sehingga anak harus mencapai tingkat keberhasilan tertentu, tanpa memperhitungkan kebutuhan dan keinginannya sendiri.

5. Membuat Anak Marasa Malu Untuk Bersosialisasi

Efek lainnya yang patut diperhatikan adalah adanya kemungkinan yang bisa membuat anak merasa malu untuk bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak menjadi susah untuk berteman dan sulit untuk memulai komunikasi ketika sedang melakukan percakapan dengan teman ataupun keluarga.

Baca: 4 Etika persahabatan menurut Al-ghazali dalam kitab ihya' ulumuddin

Rasa malu dan rendah diri yang muncul ini akibat dari membandingkan anak secara terus-menerus, sehingga dapat menghambat kemampuan sosial anak. Mereka mungkin merasa tidak aman, taku salah atau takut dihakimi oleh teman-teman sebaya, sehingga menyebabkan mereka menarik diri dari adanya interaksi sosial yang seharusnya bisa membangun keterampilan dalam bersosial.

6. Menurunkan Harga Diri Anak

Dalam jangka panjang dampak dari kebiasaan membandingkan anak dapat menurunkan harga diri mereka secara keseluruhan, terlebih jika ketika membandingkan anak dalam kondisi sedang banyak teman ataupun keluarga, tentunya harga diri anak akan langsung runtuh seketika dan hal ini snagat sulit untuk bisa di kembalikan seperti sedia kala, jadi para orang tua harus benar-benar memperhatikan hal ini.

Anak nantinya mungkin tumbuh dengan pemahaman yang salah tentang bagaimana anggapan tentang nilai diri mereka dan merasa bahwa mereka tidak sebanding dengan orang lain. Hal ini bisa mempengaruhi cara anak dalam berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka, mulai dari lingkungan sekolah hingga hubungan interpersonal di masa dewasa bersama teman ataupun keluarga.

7. Menumbuhkan Kebencian Dalam Hati Anak

Yang tidak kalah pentingnya adalah setiap orang tua perlu memahami bahwa suka membandingkan anak dapat menumbuhkan kebencian dalam hati mereka. Mereka mungkin merasa tidak dihargai atau tidak dicintai karena di banding-bandingkan dengan orang lain terus-menerus yang juga bisa menumbuhkan rasa frustrasi, ini dapat berkembang menjadi perasaan kebencian yang mendalam pada orang tua, dan hal ini bisa menjadi sulit diatasi, dan pada akhirnya bisa memengaruhi emosional dan mental anak secara signifikan.

Posting Komentar

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan