la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

Cara Membuat Artikel Yang Baik Dan Menarik Untuk Dibaca, Cocok Untuk Pemula

Cara Membuat Artikel Yang Baik Dan Menarik Untuk Dibaca

Sebagai seorang blogger ataupun penerbit artikel yang menghire pekerjaan disebuah pernerbitan berita dan lainnya, tentulah kita tidak bisa lepas dari yang namanya tulis-menulis. Sebagai seorang penulis kita juga harus bisa mengahadirkan sebuah konten yang berkualitas dan menarik, agar banyak disukai dan banyak yang ingin membacanya.

Baca: 7 Cara Mudah Mendapatkan Uang Dari Menulis Artikel, Di Jamin Bikin Ketagihan

Lalu apa saja yang perlu diperhatikan untuk membuat artikel yang menarik untuk di baca?.

1. Memiliki Ide yang Menarik Untuk Dituangkan Dalam Tulisan

Memiliki ide yang menarik merupakan kunci uatama dalam membuat sebuah artikel yang mearik dan disukai oleh pembaca. Ide merupakan bagian yang terpenting, jangan sampai terjadi mau membuat artikel, namun, ternyata belum mempunyai sebuah ide sama sekali, lalu apa coba yang mau ditulis?.

Cara untuk mendapatkan ide dalam menulis artikel

Lalu dari mana datangnya ide itu, entahlah, ide itu tak bisa diprediksi kapan datangnya, ataupun dimana. Namun, ide dalam menulis bisa di pancing dengan cara banyak membaca berbagai topik terkait dengan artikel yang ingin di tulis, bisa dengan membaca buku ataupun membaca artikel lain dari berbagai sumber yang terpercaya.

Baca: Tips Membuat Artikel Untuk Website Bisnis Agar Bisnismu Makin Cepat Berkembang 

Terkadang, ada jug yang berusaha mencari-cari ide dengan mengunjungi tempat untuk mendatangkan sebuah inspirasi, itupun tidak disalahkan, karena itu juga bisa menjadi pemicu dalam menghasilkan suatu ide untuk membuat sebuah artikel yang nantinya bisa diminati banyak orang.

2. Perhatikan Panjang Tulisan

Perlu diingat, memang terkadang banyak yang menganggap panjangnya sebuah tulisan mempengaruhi kualitas artikel, dan itu juga tidak bisa disalahkan 100%, karena memang ada benarnya, jika panjangnya tulisan di dukung dengan adanya pembahasan yang menjadi poin-poin penting dalam sebuah artikel.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, kita juga harus memperhatikan psikologi calon pembaca, karena pembaca pun bisa juga merasa bosan jika harus membaca artikel yang terlalu panjang, sehingga banyak bagian yang diskip saat membaca. Jika ingin membuat artikel yang panjang kita harus benar-benar memperhatikan kualitas isi artikel, agar pembaca tidak bosan membaca artikel yang terlalu panjang. baca juga cara mudah membuat artikel bagus dan berkualitas.

Barapa panjang artikel yang ideal?

Jika ditannya berapa panjang (jumlah kata) yang ideal dalam sebuah artikel, tentunya tidak ada patokan pasti, namun umumnya, untuk artikel singkat biasanya per artikel mengandung 300-500 kata, berdasarkan rata-rata kecepatan membaca orang dewasa yang umumnya bisa membaca 265 an akata permenitnya, sedangkan untuk artikel ilmiah ataupun yang bersifat opini yang bagus adalah memiliki panjang 800 - 5.000 kata, tergantung kedalam dalam pembahasannya.

Baca: Cara Membuat Blog Yang Menarik Dan Bisa Menghasilkan

Namun, perlu di perhatikan, untuk yang ingin mempublish artikelnya ke blog, tentunya artikel dengan panjang 300 kata akan di anggap artikel yang berkualitas, karena di anggap pembahasannya kurang lengkap, karena pada dasarnya mesin pencari google sangat suka dengan artikel yang bisa memberikan pembahasan yang lengkap yang bisa menjadi solusi bagi pembacanya.

3. Tulis Artikel Dengan Ejaan Dan Tata Bahasa Yang Baik

Biasakanlah menulis dengan ejaan dan tata bahasa yang baik, mudah dimengerti dan dipahami, karena kebanyakan orang yang mencari informasi pada sebuaah artikel tujuannya adalah untuk mencari pemecahan masalah, lalu bagaimana jadinya jika artikel di tulis menggunakan ejaan dan tata bahasa yang sulit dimengerti?, tentunya pem,baca akan makin pusing.

Baca juga: 10 Sumber Penghasilan Menjadi Content Creator Di Era Digital

Bukannya memecahkan masalah, namun, yang didapat justru masalah baru yang lebih membingugkan pembaca. Bahasa yang mudah dipahami ini juga bukan berarti kita harus menulis dengan bahasa yang baku dan kaku, tetapi kita menggunakan bahasa yang lumrah(umum) digunakan, dan tidak masalah juga menambahkan bahasa kekinian atau bahasa yang gaul dalam sebuah artikel, asalkan kita bisa mengira, bahwa calon pembaca kita bisa memehaminya.

Bagaimana model bahasa yang baik dalam penulisan artikel?

Sebagai tambahan, mimin pernah mempunyai pengalaman mengenai tanda baca yang kurang baik dalam penulisan. ketika sedang enak-enaknya menikmati waktu istirahat kuliah, tiba-tiba ada yang mengirimkan chat “mas sudah masuk” dan saya kira itu adalah untuk menginformasikan kepada mimin, bahwa sudah ada dosen dikelas, dan saya harus segera masuk kekelas, namun ternyata yang sebenarnya adalah “mas sudah masuk?” karena yang mengirimkan chat ternyata sedang asyik ngopi diwarung lain.

Dari hal ini kita bisa menyimpulkan, bahwa dalam artikel memberikan penegasan berupa tanda baca merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari adanya kesalah pahaman bagi pembaca. 

Bahasa yang baik dalam penulisan artikel tentunya adalah bahasa yang sesuai dengan target pembaca, misalnya saja, pembaca yang menjadi target merupakan golongan orang yang sudah berumur 30 tahunan ke atas, maka b ahasa yang di gunakan lebih baik bahasa yang sopan, sedangkan jika target pembaca merupakan anak muda, maka lebih baik menggunakan bahasa yang lebih santai dan kekinian agar membuat pembaca merasa lebih di hargai.

4. Menghadirkan Sebuah Bacaan Yang Ringan Untuk Dibaca

Apa maksudnya ringan dibaca? Apakah harus ditulis dilembaran yang tipis, agar ringan?. Bukan bukan begitu, tetapi maksudnya adalah, seorang pembaca bisa dengan mudah, mengartikan, dan menerapkan solusi dari artikel yang kita buat. Jika pembaca belum bisa mengartikan dan menerapkan apa yang dibacanya, berarti penulis masih gagal menyampaikan pesannya. Dan itu berarti bahwa, tulisannya pun masih gagal memberikan sebuah solusi.

5. Kutipan / Rujukan / Tendensi.

Apa maksudnya, apakah kita harus memiliki rujukan terlebih dahulu untuk membuat artikel?. Jawabannya bisa iya atau juga bisa tidak, jika kita menganggap bahwa pengalaman penulis bisa disebut sebagai rujukan berarti jawabannya iya. Namun, jika kita menganggap bahwa rujukan harus dari orang lain yang ahli dibidangnya, berarti jawabannya tidak.

Karena menurut mimin, dalam membuat artikel kita bisa jika hanya menggunakan pengalaman kita saja, dan tidak harus dengan rujukan. Tidak harus bukan berarti tidak boleh. Akan lebih baik jika ada rujukan, tetapi jika memang belum ada, jangan menunda untuk menulis sesuatu hanya karena tidak mempunyai rujukan, dengan catatan artikel yang di buat bukan berkaitan dengan sebuah sumber hukum, ataupun sesuatu yang bersifat tidak boleh di langgar.

6. Cerna Dulu Informasi Yang Didapat Dan Jangan Asal Membuat Artikel

Walaupun dalam menulis, semua penulis di berikan kebebasan. Namun, penulis juga harus mencerna dulu tentang informasi yang didapat, agar tidak menjadi salah kaprah. Ketika mendapatkan sebuah ide dan mendapatkan sebuah informasi terkait dengan ide yang akan di tuangkan menjadi sebuah artikal, pastikan jangan telan mentah-mentah ide yang di dapat dan langsung di buat menjadi sebuah artikel, pastikan dengan mencari sumber informasi lainnya dan mencernanya dengan akal sehat.

7. Cari, Coba, Uji, Lakukan, Dapatkan Pengalaman Baru Dan Jangan Takut Gagal

Jika kita berhasil, banyaknya kegagalan itulah yang akan banyak memotivasi dan menjadi penyemangat bagi orang banyak, dan memotivasi diri kita sendiri kedapannya. Inilah cara yang tidak boleh ditinggalkan. Belajar untuk menemukan tema-tema yang menarik untuk dibahas, belajar untuk tidak mudah menyerah, belajar untuk lebih maju, belajar agar lebih memahami, belajar untuk terus bersabar, belajar untuk saling menghargai pendapat orang lain, belajar untuk memberi dan melakukan hal-hal yang positif, belajar untuk menerima kegagalan yang di alami.

Jangan berhenti untuk mempelajari semua hal-hal yang positif, laukukan apa yang dipelajari, kemudian sempurnakan lah dengan do’a, karena tak akan pernah ada kata seindah do’a. Sebagai seorang penulis kita juga harus selalu menghargai sebuah proses, semua proses entah proses yang akan kita alami, atau proses yang baru saja kita alami ataupun proses yang sudah pernah kita alami.

8. Buatlah Sebuah Artikel Yang Bisa Menjawab (Solutif)

Pembaca mencari sebuiah artikel tentunya adalah untuk mencari informasi yang bisa menjawab pertanyaannya, untuk itulah untuk membuat sebuah artikel yang baik tentunya artikel tersebut buisa menjadi artikel yang informatif dan solutif.

Pentingnya Menghargai Proses Dalam Belajar

Proses dimana kita masih terbata-bata menuliskan sebuah kata, proses saat kita merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk menyerah, proses dimana kita bisa bangkit dari sebuah keterpurukan, proses ketika kita sudah mulai bisa sedikit demi sedikit menuangkan semua pikiran kita kedalam sebuah kalimat. Dan proses saat kita sudah bisa mengalirkan dengan deras semua ide dalam kepala.

Jika kita sudah bisa menghargai semua proses-proses yang kita alami, saya yakin pasti kita bisa juga memahami dan menghargai semua proses yang baru saja dilalui orang lain. Tanpa ada keinginan untuk mencari cela ataupun mencela. Dan tetaplah berada diproses, proses selalu berusaha merendahkan diri dan jangan pernah keluar dari proses mulia itu.

0

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan