la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

Kisah penyesalan Tsa'labah bin Hatib, seorang sahabat yang zakatnya di tolak oleh Rasulullah

Kisah penyesalan Tsa'labah bin Hatib, seorang sahabat yang zakatnya di tolak oleh Rasulullah

Bagi umat islam mengeluarkan zakat, merupakan sebuah kewajiban yang harus di tunaikan untuk mensucikan hartanya, namun berikut ini adalah Kisah Tsa'labah bin Hatib yang zakatnya di tolak oleh Nabi Muhammad, tentunya baginda Nabi Muhammad tak akan melakukan sesuatu yang menyalahi aturan, namun sebenarnya apa yang terjadi pada Tsa'labah, kenapa sampai zakatnya di tolak oleh Nabi Muhammad?


Sepanggal kisah tentang Tsa'labah bin Hatib

Pada awalnya Tsa'labah merupakan seorang sahabat Nabi Muhammad yang hidupnya dalam kemiskinan, pekerjaan pun tak punya, apalagi sampai penghasilan tetap, bahkan yang ia mikiki hanya sepasang baju bersih yang digunakan bergantian dengan sang istri ketika melaksanakan salat.

Biasanya ketika salat berjamaah di masjid, ia harus segera bergegas pulang karena istrinya sudah menantikannya untuk bergantian memakai baju bersih yang ia kenakan untuk sholat.

karena sudah tak tahan dengan keadaanya, pada suatu hari Tsa'labah mendekati Rasulullah saw. Ketika sedang bersama dalam suatu majlis, Tsa'labah membisikkan kata dengan penuh iba dan harapan.

"Berdoalah untuk diriku wahai Rasulullah.. agar aku bisa mendapatkan karunia rizki yang melimpah." Rasulullah saw terkejut dengan apa yang dikatakan tsa'labah, kemudian Rasulullah berkata "Celakalah engkau wahai Tsa'labah.. sedikit harta namun engkau bersyukur adalah lebih baik dari pada harta yang melimpah tetapi engkau tidak mampu mensyukurinya."

Tsa'labah mendesak Rasulullah agar mau mendo'akannya

Tsa'labah pun tak mau menyerah dan terus mendesak agar Rasulullah mendo'akannya, karena dia tahu, bahwa do'a beliau pasti di kabulkan oleh Allah, kemudian tsa'labah berjanji, jika nantinya dia kaya ia akan memberikan sebagian dari hartanya untuk di berikan di jalan Allah swt.

Karena merasa kasihan, Rasulullah saw berdoa, "Ya Allah berikanlah Tsa'labah rezeki harta, berilah dia kambing." Allah swt pun mengabulkan doa Rasulullah saw, Tsa'labah kemudian mempunyai banyak domba, dan Hari demi hari dombanya kian banyak.

Tsa'labah mulai sibuk dengan keduniawian

Tsa'labah pun mulai sibuk dengam banyaknya binatang ternaknya, sehingga yang awalnya Tsa'labah merupakan orang yang rajin shalat berjamaah, lama kelamaan hanya ia hanya menunaikan sholat Zuhur dan Ashar, kemudian, ia hanya sempat melaksanakan sholat Jumat saja, lama kelamaan semua kewajiban untuk sholat mulai di tinggalkannya juga.

Rasulullah pun merasa sangat prihatin dengan keadaan Tsa'labah, Rasulullah saw kemudian bersabda, "Rugilah Tsa'labah, rugilah Tsa'labah, rugilah Tsa'labah." Pada saat yang bersamaan turunlah sebuah ayat Al-Qur'an yaitu Surat At Taubah ayat 103 Allah SWT berfirman:


خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
khuz min amwaalihim shodaqotan tuthohhiruhum wa tuzakkiihim bihaa wa sholli 'alaihim, inna sholaataka sakanul lahum, wallohu samii'un 'aliim


"Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 103).

Rasulullah mengutus Sahabat untuk meminta zakat pada Tsa'labah

Rasulullah saw segera melaksanakan perintah Allah swt pada ayat tersebut, kemudian beliau mengutus salah seorang sahabat untuk meminta zakat dari sebagian harta kekayaan yang dimiliki oleh tsa'labah. namun yang di dapat justru penolakan, para sahabat yang datang di tolak oleh tsa'labah dengan cara yang sangat kasar. Tsa'labah bahkan berkata, "Perkara ini tidak lain hanyalah sebuah upeti."

Sahabat yang bertugas sebagai penerima zakat itu sangat merasa terkejut mendengar apa yang di ucapkan oleh tsa'labah. Akhirnya para sahabat yang di tugaskan Rasulullah pun kembali kepada Rasulullah dan menyampaikan apa yang telah terjadi pada Tsa'labah sekarang. Rasulullah sangat merasa kecewa mendengar berita yang di ceritakan oleh sahabat yang mendatangi tsa'labah.
Kemudian Setelah itu turunlah wahyu dari Allah swt. surat At Taubah ayat 75-78: Allah SWT berfirman:


وَمِنْهُمْ مَّنْ عَاهَدَ اللّٰهَ لَئِنْ اٰتٰٮنَا مِنْ فَضْلِهٖ لَـنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُوْنَنَّ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ
wa min-hum man 'aahadalloha la`in aataanaa min fadhlihii lanashshoddaqonna wa lanakuunanna minash-shoolihiin
"Dan di antara mereka ada orang yang telah berjanji kepada Allah, Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan bersedekah dan niscaya kami termasuk orang-orang yang saleh."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 75)


فَلَمَّاۤ اٰتٰٮهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ بَخِلُوْا بِهٖ وَتَوَلَّوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَ
fa lammaaa aataahum min fadhlihii bakhiluu bihii wa tawallaw wa hum mu'ridhuun
"Ketika Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling, dan selalu menentang (kebenaran)."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 76)


فَاَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلٰى يَوْمِ يَلْقَوْنَهٗ بِمَاۤ اَخْلَفُوا اللّٰهَ مَا وَعَدُوْهُ وَبِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ
fa a'qobahum nifaaqon fii quluubihim ilaa yaumi yalqounahuu bimaaa akhlafulloha maa wa'aduuhu wa bimaa kaanuu yakzibuun
"Maka, Allah menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui-Nya, karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 77)


اَلَمْ يَعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوٰٮهُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ
a lam ya'lamuuu annalloha ya'lamu sirrohum wa najwaahum wa annalloha 'allaamul-ghuyuub


"Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwa Allah mengetahui segala yang gaib?"
(QS. At-Taubah 9: Ayat 78).

Penyesalan Tsa'labah

Ketika ayat tersebut ditunjukkan dan dibacakan kepada Tsa'labah, ia terkejut dan merasa bahwa sekarang ini ia adalah termasuk golongan yang telah melanggar janji/ikrar yang telah diucapkan. kemudian ia segera menemui Rasulullah saw dengan membawa sejumlah harta yang sepatutnya harus dikeluarkan untuk zakat. Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mencegah padaku untuk menerima zakat darimu."

Sepeninggal Rasulullah pun, para sahabat juga tidak ada yang mau menerima zakat yang diberikan oleh Tsa'labah, Akhirnya seumur hidupnya dia merasa sangat menyesal dan merasa sangat tersiksa karena kelalaian dan kekikirannya zakatnya tidak bisa diterima oleh Allah swt.
Posting Komentar

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan