la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

Kisah Asya' Seorang Penyair Yang Menunda Masuk Islam Karena Minumanan Keras

Kisah Asya' Seorang Penyair Yang Menunda Masuk Islam Karena Minumanan Keras
Pada zaman Dahulu, dikisahkan ada seorang penya'ir yang sangat terkenal di tanah Hijaz (sekarang adalah negara arab saudi). penyair yang sangat masyhur tersebut bernama 'Asya'.

Sepenggal kisah sang penyair Asya'

Dimasa tersebut, bisa di bilang bahwa Islam belum menyebar begitu luas, Namun citra diri dari Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW dan keindahan budi pekerti yang dimiliki oleh beliau sudah terdengar di berbagai tempat dan terdengar juga oleh 'Asya' ternyata hal itu mampu menggugah jiwa sang penyair dan mampu mempersona hati 'Asya'. walaupun ia sebenarnya tinggal sangat jauh dari kota makkah.

Jiwa halusnya sebagai seorang seniman tergetar ketika mendapat potongan-potongan ayat al-qur'an dan berbagai informasi tentang ajaran yang di berikan oleh Rasulullah SAW yang memiliki nilai seni yang tinggi dan mengandung ajaran budi luhur telah membuatnya merasa sangat yakin bahwa itu benar dari Ilahi.

Kakaguman Asya' pada Rasulullah

Asya' berpikir, bahwa tidak mungkin, ayat-ayat yang sangat indah dan sangat berseni tinggi itu dibuat oleh seorang penyair ulung, bahkan oleh dirinya sendiri pun tak mampu.

Walaupun 'Asya' belum sempat bertemu dengan Rasulullah, namun rasa kekagumannya telah merangsangnya untuk membuat bait-bait syair pujian atas diri dan pribadi luhur beliau. Akhirnya pada suatu hari, ia telah meneguhkan hatinya untuk pergi menemui Rasulullah, ia ingin berikrar menjadi pengikut ajaran islam. kabar ingin masuknya 'Asya' ke islam pun terdengar oleh kaum quraisy, tentu saja mata-mata Quraisy tak menghendaki ahli syair yang banyak di puja karyanya oleh kaum quraisy ini menjadi salah satu pengikut Nabi Muhammad SAW.

Rencana jahat kaum quraisy pada asya'

Kaum quraishy lantas membuat sebuah rencana untuk merekayasa sesuatu hal yang buruk pada 'Asya', sebelum menjalankan rekayasanya, kaum quraisy melakukan pencermatan dan analisj atas kepribadian, kebiasaan dan apa yang di sukai oleh 'Asya'. Alhasil, ketika 'Asya' memulai perjalanannya untuk bisa menemui Rasulullah, mata-mata Quraisy yang telah memantaunya langsung menghadangnya ditengah jalan.

Kaum Kuraisy membawa Khamr (minuman keras) untuk Asya'
orang kafir quraisy yang datang untuk menghadang tentunya tidak datang dengan tangan kosong, namun di genggamannya sudah terkumpul sejumlah "senjata" yang menjadi kelemahan 'Asya'.

Si Quraisy mulai melancarkan senjata "titik lemah" 'Asya' sendiri, "Wahai Abu 'Asya'.. Ketahuilah bahwa agama yang dibawa Muhammad sangat berlawanan dengan kebiasaan yang engkau lakukan." "Kenapa begitu?" tanya 'Asya'.
si quraisy menjawab, "Muhammad mengajarkan bahwa zina itu haram (dilarang)."
'Asya' langsung menukas tangkas, "Itu tak menjadi urusan denganku dan tak menghalangi jalanku untuk bisa memeluk Islam."

Si Quraisy tak mau menyerah, kemudian memanfaatkan "kelemahan" 'Asya' yang lainnya, "Muhammad juga melarang khamr (minuman keras)."

Kecemasan dan kebimbangan Asya'

Mendengar apa yang telah disampaikan oleh si quraisy ini, 'Asya' sebagai seniman yang gemar bermabuk-mabukan langsung terlihat sangat cemas, lantas ia menukas, "Saya belum kenyang meminum khamr. Oleh karena itu, sekarang aku akan pulang dahulu dan meminum khamr selama setahun. Tahun depan baru aku akan kembali untuk memeluk Islam di hadapan Nabi Muhammad SAW."

'Asya' lantas kembali pulang pulang. Namun sayangnya, pada tahun itu pula ajal telah menjemputnya sebelum sempat untuk bisa menemui Rasulullah SAW. sungguh ia sendirilah yang tela menunda-nunda niat baik yang telah ada didalam hatinya, sungguh sangat rugi bagi orang-orang yang menunda ibadahnya.
Posting Komentar

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan