la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

Kisah masuk islamnya Sa'ad bin Muadz dan seluruh kaumnya

Kisah masuk islamnya Sa'ad bin Muadz dan seluruh kaumnya

Sa'ad bin mu'adz merupakan salah satu sahabat Nabi yang sangat terkenal dengan kelihaiannya dalam menunggang kuda dan sangat pemberani dalam semua peperangan, ia di lahirkan dari pasangan Mu'adz bin An-Nu'man dan ibunya bernama kabsyah bintu Rafi' dan istri sa'ad bin mu'adz ialah Hindun binti Sammak selain itu sa'ad bin mu'adz merupakan pimpinan Bani Abdul Asyal.

Kisah sa'ad bin mu'adz sebelum memeluk agama islam

Dikisahkan sebelum sa'ad bin mu'adz memeluk agama islam, salah seorang sahabat Nabi yang merupakan kerabat sa'ad bin mu'adz yang bernama As’ad bin Zurarah dan Mush’ab bin Umair melakukan kewajibannya, yaitu berdakwah, Mush’ab bin Umair berdakwah di yatsrib (Madinah) dan telah berhasil mengajak beberapa orang untuk beriman kepada Allah dan Rasullulah SAW.

Kabar itu akhirnya sampai ke telinga sa'ad bin mu'adz yang saat itu belum masuk islam, tentunya sa'ad bin mu'adz sangat merasa heran dan sedikit kesal dan kemudian memerintahkan sahabat karibnya Usaid Bin Hudhair untuk Menemui Mush’ab bin Umair yang saat itu bersama As’ad bin Zurarah agar menghentikan dakwahnya. 

Kebingungan sa'ad dengan sahabatnya

Tetapi setelah sampai di tempat Mush’ab bin Umair dan banyak berdialog dengannya Usaid Bin Hudhair justru mengakui kebenaran islam dan menyatakan ke islamannya, kemudian ia segera pulang menemui sa'ad dengan harapan sa'ad juga bisa megakui kebenaran islam dengan mengikuti jejaknya memeluk agama Islam.

Sesampainya ditempat, sa'ad merasa kebingungan dengan sahabat karibnya itu dan bertanya "apa yang telah terjadi padamu?", Usaid mengatakan bahwa dia telah berbicara pada dua oarang tersebut dan sudah melarangnya untuk berdakwah di daerah ini namun keduanya berkata padaaku aku akan melakukan yang engkau sukai dan aku di beri tahu bahwa bani Haritsah telah menemui as'ad bin zurarah untuk membunuhnya, karena anak bibinya telah menghinamu.

Sa'ad menemui As’ad bin Zurarah

Mendengar cerita dari sahabat karibnya itu, Sa’ad kemudian bergegas bangkit dan dengan marah membawa tombaknya lalu menghampiri As’ad bin Zurarah dan Mush’ab. Namun, setibanya di sana Sa’ad melihat keduanya yang duduk tenang-tenang saja, barulah ia menyadari bahwa Usaid telah mangakalinya agar dia bisa mendengar apa yang disampaikan mereka berdua. 

sa'ad kemudian menghampirinya walaupun dalam ke adaan sedikit kesal karena sudah di akali oleh sahabat karibnya Dengan wajah cemberut Sa’ad berdiri di hadapan mereka berdua, lalu berkata kepada As’ad bin Zurarah, “wahai Abu Umamah, kalau tidak karena ada kekerabatan antara kita, aku tak menginginkan hal ini terjadi. Engkau datang ke daerah kami dengan membawa sesuatu yang tak kami sukai.”

kemudian Mush’ab berkata kepada Sa’ad yang saat itu sedang sangat kesal, “Bagaimana jika engkau duduk dan mendengar apa yang aku sampaikan? Jika engkau suka terhadap sesuatu yang aku sampaikan, maka engkau bisa menerimanya, dan jika engkau tidak menyukainya, maka kami akan menjauhkan darimu apa yang tidak kau sukai.”

kemudian sa'ad mengiyakannya, karena apa yang di katakannya cukup adil, sa'ad kemudian menancapkan tombaknya, dan duduk bersama.

Mush'ab menjelaskan tentang Islam pada sa'ad bin muadz

kemudian secara perlahan dan halus Mush’ab menjelaskan Islam kepadanya dan membacakan Alquran dari permulaan surat Az-Zukhruf. setelah mendengar penjelasan itu hati sa'ad mulai bergejolak Kemudian Sa’ad bertanya, “Apa yang kalian lakukan ketika kalian memeluk Agama Islam?”

kemudian mush'ab menjawab bahwa yang harus dilakukan adalah mandi, bersuci dan mempersaksikan dengan kesaksian yang benar, tentang ke Esa-an Allah dan bersaksi Bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul Allah.

Sa'ad bin Muadz dan seluruh kaumnya untuk masuk islam

setelah itu Sa’ad segera bergegas pulang mandi dan bersyahadat, kemudian menunaikan shalat dua rakaat. Ia memungut tombaknya, lalu kembali menuju balairung (tempat pertemuan), yang di sana ada banyak sekali kaumnya. Setelah berdiri di hadapan mereka, ia berkata, “Wahai Bani Abdul Asyhal, apa pendapat kalian tentang diriku ?”

Mereka menjawab, “Engkau adalah pimpinan kami, orang yang paling kami ikuti pendapatnya di antara kami dan orang yang paling kami percaya.”

Sa’ad melanjutkan, “Tak seorang pun diantara kalian, baik laki-laki maupun perempuan tak boleh berbicara denganku sebelum kalian menyatakan beriman kepada Allah dan Rasullullah” kemudian para pengikut sa'ad berbondong-bondong, bahkan Belum sampai petang hari, baik laki-laki maupun wanita dari Bani Abdul Asyhal melainkan sudah menyatakan ke islamannya.

setelah peristiwa itu kehidupan Sa’ad berubah drastis. sa'ad Mengabdi dan berjuang untuk Islam dan meyakini bahwa islam adalah agama yang benar. Dalam kurun waktu yang bisa dibilang sangat singkat sa'ad sudah banyak mengukir momen kepahlawanan dalam membela Agama Islam dengan sangat luar biasa.

Posting Komentar

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan