ANDAIKATA
andaikata
kupunya
tak hanya
lengan
lunglai
tempat kita
meletakkan kalah
andaikata
kupunya
tak hanya
pangkuan
landai
tempat kita
merebahkan resah
andaikata
kupunya
tak hanya
dada luka
tempat kita
menyandarkan duka
andaikata
kupunya
tak hanya
tangan kelu
tempat kita
menggenggam pilu
andaikata
kupunya
tak hanya
kata-kata
dusta
penyeka
airmata
andaikata
kupunya
tak hanya
telinga renta
penampung
derita
andaikata
kupunya
tak hanya
andaikata
1414
IBU
Ibu
Kaulah gua
teduh
tempatku
bertapa bersamamu
sekian lama
Kaulah kawah
dari mana aku
meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi
yang tergelar
lembut bagiku
melepas lelah
dan nestapa
Gunung yang
menjaga mimpiku
siang dan
malam
Mata air yang
tak brenti mengalir
membasahi
dahagaku
Telaga
tempatku bermain
berenang dan
menyelam
Kaulah, ibu,
langit dan laut
yang menjaga
lurus horisonku
Kaulah, ibu,
mentari dan rembulan
yang mengawal
perjalananku
mencari jejak
sorga
di telapak
kakimu
(Tuhan
Aku bersaksi
Ibuku telah
melaksanakan amanatMu
menyampaikan
kasihsayangMu
maka
kasihilah ibuku
seperti Kau
mengasihi
kekasih-kekasihMu
Amin).
1414
NASIHAT
RAMADLAN BUAT A. MUSTOFA BISRI
Mustofa,
Jujurlah pada
dirimu sendiri mengapa kau selalu mengatakan
Ramadlan bulan
ampunan apakah hanya menirukan Nabi
atau
dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihanlah yang
menggerakkan
lidahmu begitu.
Mustofa,
Ramadlah
adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu. Darimu hanya
untukNya dan
Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkanNya
kepadamu.
Semua yang khusus untukNya khusus untukmu.
Mustofa,
Ramadlan
adalah bulanNya yang Ia serahkan padamu dan bulanmu
serahkanlah
semata-mata padaNya. Bersucilah untukNya. Bersalatlah
untukNya.
Berpuasalah untukNya. Berjuanglah melawan dirimu sendiri
untukNya.
Sucikan
kelaminmu. Berpuasalah.
Sucikan
tanganmu. Berpuasalah.
Sucikan
mulutmu. Berpuasalah.
Sucikan
hidungmu. Berpuasalah.
Sucikan
wajahmu. Berpuasalah.
Sucikan
matamu. Berpuasalah.
Sucikan
telingamu. Berpuasalah.
Sucikan
rambutmu. Berpuasalah.
Sucikan
kepalamu. Berpuasalah.
Sucikan
kakimu. Berpuasalah.
Sucikan
tubuhmu.
Berpuasalah.
Sucikan
hatimu.
Sucikan
pikiranmu.
Berpuasalah.
Suci
kan
dirimu.
Mustofa,
Bukan perut
yang lapar bukan tenggorokan yang kering yang
mengingatkan
kedlaifan dan melembutkan rasa.
Perut yang
kosong dan tenggorokan yang kering ternyata hanya penunggu
atau perebut
kesempatan yang tak sabar atau terpaksa.
Barangkali
lebih sabar sedikit dari mata tangan kaki dan kelamin, lebih tahan
sedikit
berpuasa tapi hanya kau yang tahu
hasrat
dikekang untuk apa dan siapa.
Puasakan
kelaminmu
untuk memuasi
Ridla
Puasakan
tanganmu
untuk
menerima Kurnia
Puasakan
mulutmu
untuk merasai
Firman
Puasakan
hidungmu
untuk
menghirup Wangi
Puasakan
wajahmu
untuk
menghadap Keelokan
Puasakan
matamu
untuk menatap
Cahaya
Puasakan
telingamu
untuk
menangkap Merdu
Puasakan
rambutmu
untuk
menyerap Belai
Puasakan
kepalamu
untuk menekan
Sujud
Puasakan
kakkmu
untuk menapak
Sirath
Puasakan
tubuhmu
untuk
meresapi Rahmat
Puasakan
hatimu
untuk
menikmati Hakikat
Puasakan
pikiranmu
untuk
menyakini Kebenaran
Puasakan
dirimu
untuk
menghayati Hidup.
Tidak.
Puasakan
hasratmu
hanya untuk
Hadlirat
Nya
!
Mustofa,
Ramadlan
bulan suci katamu, kau menirukan ucapan Nabi atau kau telah
merasakan
sendiri kesuciannya melalui kesucianmu.
Tapi bukankah
kau masih selalu menunda-nunda menyingkirkan kedengkian
keserakahan
ujub riya takabur dan sampah-sampah lainnya yang mampat dari
comberan
hatimu?
Mustofa,
inilah bulan
baik saat baik untuk kerjabakti membersihkan hati.
Mustofa,
Inilah bulan
baik saat baik untuk merobohkan berhala dirimu
yang secara
terang-terangan dan sembunyi-sembunyi
kau puja
selama ini.
Atau akan kau
lewatkan lagi kesempatan ini
seperti
Ramadlan-ramadlan yang lalu.
Rembang,
Sya’ban 1413
YA RASULALLAH
aku ingin
seperti santri berbaju putih
yang
tiba-tiba datang menghadapmu
duduk
menyentuhkan kedua telapak tangannya di atas paha-pahamu muliamu
lalu aku akan
bertanya ya rasulallah
tentang
islamku
ya rasulallah
tentang
imanku
ya rasulallah
tentang
ihsanku
ya rasulallah
mulut dan
hatiku bersaksi
tiada tuhan
selain allah
dan engkau ya
rasul utusan allah
tapi kusembah
juga diriku astaghfirullah
dan risalahmu
hanya kubaca bagai sejarah
ya rasulallah
setiap saat
jasadku salat
setiap kali
tubuhku bersimpuh
diriku jua
yang kuingat
setiap saat
kubaca salawat
setiap kali
tak lupa kubaca salam
assalamu’alaika
ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh
salam
kepadamu wahai nabi juga rahmat dan berkat allah
tapi tak
pernah kusadari apakah di hadapanku
kau menjawab
salamku
bahkan apakah
aku menyalamimu
ya rasulallah
ragaku
berpuasa
dan jiwaku
kulepas bagai kuda
ya rasulallah
sekali-kali
kubayar zakat dengan niat
dapat balasan
kontan dan berlipat
ya rasulallah
aku pernah
naik haji
sambil
menaikkan gengsi
ya
rasulallah, sudah islamkah aku?
ya rasulallah
aku percaya
allah dan sifat-sifatnya
aku percaya
malaikat
percaya
kitab-kitab sucinya
percaya
nabi-nabi utusannya
aku percaya
akherat
percaya
qadla-kadarnya
seperti yang
kucatat
dan kuhafal
dari ustad
tapi aku tak
tahu
seberapa
besar itu mempengaruhi lakuku
ya
rasulallah, sudah imankah aku?
ya rasulallah
setiap
kudengar panggilan
aku menghadap
allah
tapi apakah
ia menjumpaiku
sedang wajah
dan hatiku tak menentu
ya
rasulallah, dapatkah aku berihsan?
ya rasulallah
kuingin
menatap meski sekejab
wajahmu yang
elok mengerlap
setelah
sekian lama mataku hanya menangkap gelap
ya rasulallah
kuingin
mereguk senyummu yang segar
setelah
dahaga di padang kehidupan hambar
hampir
membuatku terkapar
ya rasulallah
meski
secercah, teteskan padaku
cahyamu
buat bekalku
sekali lagi
menghampirinya
1414
Posting Komentar