la5cdBVcJFaCKClaZd870wvmwrwziXBkFqlQB4ZQ
Bookmark

7 Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah


Saat proses belajar dan ketika berdo'a tentunya kita selalu berharap agar bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi banyak orang. Semua upaya mulai dari doa, memperbaiki perilaku, bahkan cara-cara tertentu juga di tempuh agar bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Hakikat ilmu yang bermanfaat

Pada hakikatnya, sebanyak apapun yang kita dapat ketika menempuh pendidikan, tentunya akan sia-sia jika hasil yang di dapat tidak bisa bermanfaat, karena bagaimanapun juga inti dari hasil ketika belajar ialah bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga bisa bermanfaat bagi keluarga maupun orang lain.

Hadits tentang ilmu yang bermanfaat

Dari Abu Hurairah , ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :

ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﺍﻧْﻘَﻄَﻊَ ﻋَﻤَﻠُﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺻَﺪَﻗَﺔٍ ﺟَﺎﺭِﻳَﺔٍ ﻭَﻋِﻠْﻢٍ ﻳُﻨْﺘَﻔَﻊُ ﺑِﻪِ ﻭَﻭَﻟَﺪٍ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﻟَﻪُ

“ Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Dari hadits di atas tentunya kita bisa mengetahui bahwa pahala ilmu yang bermanfaat tidak hanya akan kita terima ketika masih hidup saja, akan tetapi nanti ketika kita sudah mati pun kita masih tetap menerima pahala dari ilmu kita yang telah dimanfaatkan.


Agaknya selama ini kita belum mengerti bagaimana ciri-ciri ilmu yang bermanfaat itu sendiri, sehingga tidak ada antisipasi secara khusus dan kita menjadi kurang mawas diri sebagai seorang pencari ilmu.

Penjelasan Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah

Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah menjelaskan secara rinci ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan tidak bermanfaat.


والعلم النافع هو ما يزيد في خوفك من الله تعالى، ويزيد في بصيرتك بعيوب نفسك، ويزيد في معرفتك بعبادة ربك، ويقلل من رغبتك في الدنيا، ويزيد في رغبتك في الآخرة، ويفتح بصيرتك بآفات أعمالك حتى تحترز منها، ويطلعك على مكايد الشيطان وغروره،

Artinya, “Ilmu yang bermanfaat adalah menambah rasa takutmu kepada Allah, menambah kebijaksanaanmu dengan aib-aib dirimu, menambah rasa makrifat dengan beribadah kepada Tuhanmu, serta meminimalisasi kecintaanmu terhadap dunia, dan menambah kecintaanmu kepada akhirat, membuka pandanganmu atas perbuatan jelekmu, hingga kaudapat menjaga diri dari hal itu, serta membebaskanmu dari tipu daya setan,” (Lihat pada Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, Bidayatul Hidayah, [Kairo: Maktabah Madbuli, 1993 M], halaman 38).


Dari penjelasan yang di tuturkan oleh Al-Ghazali dalam kita di atas, bisa diperinci tentang ciri-ciri ilmu yang bermanfaat adalah sebagai berikut ini :

Pertama, Bisa menambah rasa takut kepada Allah SWT.

Kedua, Bisa semakin menyadari aib-aib dan kejelekan yang telah kita lakukan.

Ketiga, bertambahnya makrifat kita kepada Allah dengan jalan semakin banyak beribadah kepada-Nya.

Keempat, berusaha untuk meminimalisasi atau mengurangi rasa cinta kita kepada dunia.

Kelima, menambah Rasa rindu dan cinta kita kepada amal akhirat berupa amal dan perbuatan shaleh.

Keenam, mengoreksi diri dengan meninggakan perbuatan-perbuatan tercela dan berusaha untuk menjauh dari perbuatan tersebut.

Ketujuh, selalu dijauhkan dan berusaha untuk menjauh dari semua tipudaya setan.
Mewaspada tipu daya setan

Selain tujuh hal di yang telah di jelaskan oleh Imam Al-Ghazali, beliau juga menjelaskan secara lebih rinci lagi tentang bagaimana tipu daya setan yang dimaksud pada bagian terakhir. Beliau mengatakan "bahwa karena tipu daya yang di lakukan oleh setan tersebut bisa menjadikan kita menjadi ulama su’ (ulama yang tercela).

Akibat tipu daya yang di lakukan setan banyak manusia yang selalu menjadikan agama sebagai ladang dalam mencari dunia, menjadikan ilmu sebagai alat untuk mendapatkan banyak harta dari para pejabat, bahkan ada yang sampai memakan harta wakaf dan anak yatim hingga mengakibatkan waktu kita habis dengan angan-angan untuk mendapatkan dunia, mendapatkan pangkat, dan mendapatkan kedudukan" Na‘udzubillah summa Na'udzubillah.. Semoga kita selalu di jauhkan dari tipu daya setan yang terkutuk.

Sebagai seorang pencari ilmu tentunya kita harus selalu memperhatikan beberapa hal ini. Jangan sampai nantinya kita terperdaya dengan tipu daya dan muslihat yang dilakukan pada semua manusia. Setan laknatullah sering kali membuat Seolah-olah hal yang sesat itu menjadi sebuah hal lumrah, tetapi sesungguhnya itu adalah jalan sesat yang dilakukan oleh setan untuk menjadikan manusia sebagai golongan oran yang merugi karena ilmu yang di miliki menjadi sia-sia dan tidak bermanfaat. Wallahu a‘lam...
Posting Komentar

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan