Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli

Makalah Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli


Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli - Dalam dunia pendidikan kita sering mengenal atau mendengar istilah "pembelajaran". Pembelajaran tidak hanya berlaku dibangku sekolah saja, namun diluar lingkungan sekolah, pembelajaranpun berlaku dalam hal apapun. Dimana yang kita ketahui tentang pembelajaran adalah sesuatu yang secara sengaja atau tidak sengaja yang diperoleh dari pengalaman untuk perubahan segala tingkah laku kearah yang lebih baik. Atau sebuah proses belajar dari pengalaman hidup yang berlaku untuk perbaikan diri. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak berikut ini pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh sebagian para ahli dibidangnya.

Pengertian Pembelajaran menurut pandangan ahli

  1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20
Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.
  1. Dimyati dan Mudjiono
Pembelajaran merupakan aktivitas pendidik atau guru secara terprogram melalui desain instruksional agar peserta didik dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang disediakan.
  1. Warsita 

Pembelajaran merupakan suatu bentuk usaha dalam membuat peserta didik agar mau belajar atau suatu bentuk aktivitas untuk membelajarkan peserta didik.
  1. Sudjana
Pembelajaran ialah setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan kegiatan interaksi yang edukatif antara guru dan peserta didik.
  1. Corey
Pembelajaran merupakan proses dimana suatu lingkungan secara disengaja dikelola untuk menghasilkan respon terhadap situasi dan kondisi tertentu yang mana pembelajaran ini merupakan substansi dari pendidikan.
  1. Trianto
    Pembelajaran adalah salah satu aspek dari kegiatan manusia secara kompleks yang tidak sepenuhnya bisa dijelaskan atau dijabarkan. Secara lebih simpel, pembelajaran merupakan produk dari interaksi yang berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman. Secara umum, pembelajaran ialah usaha yang dilakukan secara sadar yang dilakukan seorang pendidik untuk membelajarkan peserta didiknya dengan memberikan arahan sesuai dengan sumber-sumber belajar lainnya untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.
  2. Slavin
    Pembelajaran merupakan perubahan tingkah laku seseorang individu yang disebabkan oleh sebuah pengalaman.
  3. Knowles
    Pembelajaran merupakan cara pengkoordinasian peserta didik untuk menggapai tujuan dari pendidikan.
  4. Munif Chatib
    Pembelajaran merupakan suatu proses transfer ilmu dari dua arah yakni antara pendidik (sebagai sumber ilmu atau informasi) dan peserta didik (sebagai penerima informasi).
  5. Syaiful Sagala
    Pembelajaran ialah membelajarkan peserta didik dengan menggunakan atau menerapkan asas pendidikan ataupun teori belajar yang mana pembelajaran merupakan penentu terpenting dan utama dalam keberhasilan pendidikan.
  6. Rahil Mahyuddin
    Pembelajaran merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku yang didalamnya melibatkan keterampilan keognitifyakni penguasaan terhadap ilmu dan perkembangan keterampilan yang intelek.
  7. Achjar Chalil
    Pembelajaran ialah sebuah proses interaksi antara siswa dengan gurunya dan sumber belajar terhadap lingkungan belajar.
  8. Woolfolk
    Pembelajaran bisa berlaku jika sebuah pengalaman menghasilkan perubahan yang kekal dalam tingkah laku dan pengetahuannya.
  9. G. A. Kimble
    Pembelajaran adalah perubahan yang kekal secara relatif dalam upaya tingkah laku akibat dari latihan yang diperkuat.
  10. Oemar HamalikPembelajaran merupakan kombinasi yang tertata meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Beliau mengemukakan tiga rumusan yang dianggap penting tentang pembelajaran, yaitu: 
    • Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.
    • Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.
    • Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.



• PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai sudut pandang mengenai proses pembelajaran/proses belajar mengajar yang mengarah kepada pandangan terjadinya proses yang sifatnya masih umum yang didalamnya mewadahi, memberi inspirasi, menguatkan dan melatari atau mendasari metode pembelajaran.
Terdapat dua jenis pendekatan dilihat dari segi pendekatannya, yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)
Contoh Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Individual : Pendekatan ini dilakukan oleh guru/pengajar dengan memahami karakter dari masing masing siswa. Didalam sebuah kelas terdapat siswa-siswi yang memiliki karakter berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Pendekatan ini bertujuan agar guru/pengajar dapat memahami karakter dari setiap siswa.
2. Pendekatan Kelompok : Pendekatan ini berguna dan diperlukan untuk membina dan mengembangkan sikap-sikap sosial dari siswa agar siswa dapat memiliki jiwa sosial yang tinggi.
3. Pendekatan Bervariasi : Pendekatan ini menggunakan variasi teknik bermacam-macam yang berguna menghadapi permasalahan dari para siswa yang bermacam-macam dan bervariasi. Dengan menggunakan pendekatan ini diharapkan guru dapat memunculkan motivasi dari pari siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Pendekatan Edukatif : Pendekatan ini adalah tindakan, sikap dan perbuatan dari seorang guru harus memiliki nilai-nilai pendidikan dengan tujuan mendidik siswa agar siswa dapat menghargai norma-norma yang ada di lingkunagn masyarakat yang berguna dalam membina watak dari siswa masing-masing.
Contoh kasus: Seorang guru mata pelajaran PKn memberikan tugas melakukan penelitian terhadap pelanggaran hukum dan ham di lingkungan masyarakat kepada siswanya namun sebelumnya guru membentuk sebuah kelompok-kelompok belajar. Maka yang diterapkan oleh guru tersebut adalah Pendekatan kelompok dan pendekatan yang berpusat pada murid (student centered approach).

• STRATEGI PEMBELAJARAN

Dari segi definisi, secara umum strategi adalah suatu garis-garis besar haluan yang untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan /ingin dicapai. Dalam kegiatan belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan belajar mengajar yang melibatkan antara kegiatan guru dan anak didik untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dari pembelajaran itu sendiri.
Menurut pendapat ahli dari Dick and Darey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu merupakan suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk memunculkan/menimbulkan hasil belajar pada siswa (Sanjaya,2007:126). Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang penggunaan metode dan pemanfaatan sumber daya dalam pembelajaran termasuk didalamnya. Strategi pembelajaran itu disusun untuk tercapainya sebuah tujuan tertentu, sehingga dalam penyusunan langkah-langkah pembelajaran semuanya diarahkan dalam usahanya untuk mencapai tujuan.
Ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru/pendidik menurut Sanjaya (2007:177-286) yaitu:
1. Strategi pembelajaran ekspositori
2. Strategi pembelajaran inkuiri
3. Strategi pembelajaran berbasis masalah
4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
5. Strategi pembelajaran kooperatif
6. Strategi pembelajaran konsektual CTL
7. Strategi pembelajaran afektif
Contoh Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran aktif True or False (benar atau salah)
Strategi pembelajaran ini adalah aktifitas kolaboratif yang mengajak anak didik terlibat ke dalam materi pelajaran dengan segera. Strategi ini memancing kemampuan siswa agar dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan cara mengadakan sebuah perlombaan atau sejenisnya. Dari kegiatan ini, guru dapat mengukur kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran yang sebelumnya telah dipelajari.
  Strategi pembelajaran Aktif yang bersinergi
Strategi pembelajaran ini mirip dengan strategi mencari informasi melalui media atau sarana apapun yang memungkinkan mendapat sumber informasi. Namun yang berbeda dari strategi ini adalah pengalam yang berbeda dalam mempelajari materi yang sama. Paelaksanaannya yaitu siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok dibagi beberapa tempat untuk mempelajari sesuatu materi yang telah diberikan oleh guru. Setelah itu, setiap kelompok yang telah mencari informasi hasilnya disinergikan dengan kelompok lain.

Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. Adapun beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:
  • Hamzah B. Uno (2008:45)
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
  • Dick dan Carey (2005:7)
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
  • Suparman (1997:157)
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
  • Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
  • Gerlach dan Ely (1990)
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
  •  Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Best regards,
Dedi Siswoyo

• METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun ke dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis agar mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nana Sudjana (2005:76) metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya yaitu diantaranya:
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Demokrasi
4. Metode Ceramah Plus
5. Metode eksperimental
6. Metode Resitasi
7. Metode Study Tour
8. Metode Latihan Keterampilan
9. Metode Pengajaran Beregu
10. Peer Theaching Method
11. Metode Pemecahan Masalah
12. Project Method
13. Taileren Method
14. Metode Global
15. Teknik Pembelajaran
Metode pembelajaran saat ini yang paling banyak digunakan dan diterapkan oleh para guru yaitu adalah metode ceramah yang menerangkan apa yang ada di dalam buku teks hampir seluruhnya. Metode pembelajaran yang baik adalah bagaimana siswa bias mengerti, untuk bisa membuat siswa mengerti yang paling bagus adalah mengajak mereka berpartisipasi dengan cara praktek contohnya praktek di laboratorium, diskusi atau debat. Selain itu, seorang guru juga dituntut untuk memberikan metode pembelajaran yang kreatif.
Contoh Metode Pembelajaran
Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode pembelajaran ini adalah metode mengajar dengan mengajak siswa mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya siswa membuat sebuah laporan dan mendiskusikan hasil kunjungan serta membukukannya didampingi oleh guru sehingga pembelajaran yang diterima langsung dengan praktek.
Metode Ceramah
Metode pembelajaran ini paling banyak diterapkan oleh para guru. Metode ini melakukan penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

• MODEL PEMBELAJARAN

Definisi dari model pembelajaran, yaitu Model Pembelajaran terbentuk apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Jadi, model pembelajaran merupakan bungkus atau sampul dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar – mengajar. (Soekanto, dkk (dalam Nurulwati, 2000:10)
Ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran diantaranya adalah :
1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakandengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang duperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
menurut Kardi dan Nur ada lima model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengelola pembelajaran, yaitu: pembelajaran langsung; pembelajaran kooperatif; pembelajaran berdasarkan masalah; diskusi; dan learning strategi.
Contoh model pembelajaran
1. Model Pembelajaran Kolaborasi
Model pembelajaran ini menerapkan peserta didik dalam kelompok kecil dan memberi tugas kepada peserta didik dimana mereka akan saling membantu untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok. Model pembelajaran ini menekankan aspek kerja sama di antara para siswa/peserta didik.
2. Model Pembelajaran Individual
Pembelajaran individu (individual learning) memberikan kesempatan kepada peserta didik secara mandiri untuk dapat berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Metode yang dapat diterapkan antara lain tugas mandiri, penilaian diri, portofolio, galeri proses.
3. Model Pembelajaran Teman Sebaya
Model pembelajatran ini percaya bahwa satu mata pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila seorang peserta didik mampu mengajarkan kepada peserta didik lain.
Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, ia menjadi narasumber bagi temannya. Metode yang dapat diterapkan antara lain: pertukaran dari kelompok ke kelompok, belajar melalui jigso (jigsaw), studi kasus dan proyek, pembacaan berita, penggunaan lembar kerja, dll.
4. Model Pembelajaran Sikap
5. Model Pembelajaran Bermain
6. Model Pembelajaran Kelompok
7. Model Pembelajaran Mandiri
8. Model Pembelajaran Multimodel

• TEKNIK PEMBELAJARAN

Pengertian dari Teknik Pembelajaran yaitu sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, pengunaan metode ceramah pada suatu kelas dengan jumlah siswa yang relative banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah dengan skelas yang memiliki jumlah siswa yang terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu menggunakan teknik yang berbeda pada kelas yang tingkat keaktifan siswanya tinggi dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru diharapkan dapat berganti-ganti teknikmeskipun dalam koridor metode yang sama.
Teknik pembelajaran adala cara yang konkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung.
1) Teknik Umum
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan semua bidang studi. Contoh teknik umum yaitu antara lain:
a. Teknik Ceramah
Teknik ini paling banyak diterapkan oleh para guru dan teknik ini menggunakan sumber referensi hampir 80% dari buku lalu sisanya siswa melakukan observasi di laboratorium dll.
b. Teknik Tanya Jawab
Teknik tanya jawab adalah teknik yang menerapkan tanya jawab antara guru dengan peserta didik. Teknik ini juga banyak diterapkan oleh para guru. Dengan teknik ini diharapkan guru dapat langsung mengevaluasi proses belajar mengajarnya terhadap siswa.
c. Teknik Diskusi
d. Teknik Ramu Pendapat
e. Teknik Latihan
f. Teknik Inquiri
g. Teknik Demostrasi
h. Teknik Simulasi
2) Teknik Khusus
Teknik khusus adalah cara mengajarkan(menyajikan atau memantapkan) bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Contohnya adalah teknik meringkas, teknik medekripsikan objek, teknik menyadur, dll dalam teknik pembelajaran menulis.

• TAKTIK PEMBELAJARAN

Pengertian taktik pembelajaran gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Contohnya terdapat dua orang guru yang menggunakan metode yang sama seperti metode ceramah, tetapi mungkin proses dari pembelajarannya akan sangat berbeda karena taktik yang digunakannya. Dalam penyajiaanya mungkin guru yang satu cenderung diselingi humor namun mendidik sementara guru yang satunya krena kurang memiliki selera humor akan menggunakan alat bantu atau media pembelajaran lainnya. Dalam gaya pembelajaran kan nampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru sesuai dengan kemampuan, pengalaman, dan tipe kepribadian dari sang guru yang bersangkutan.
Contoh taktik pembelajaran selanjutnya yaitu seorang siswa yang nakala dan sangat usildapat diatasi dengan taktik pembelajaran memberikan kepercayaan yang lebih kepada siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan soal matematika ataupun mata pelajaran lainnya di depan kelas sehingga dapat menciptakan kepercayaan diri yang baik terhadap siswa tersebut. Namun apabila siswa tersebut merasa cemas atau takut maka guru dapat mengatasinya dengan membuat suasana menjadi riang gembira melalui humor dan media pembelajaran lainnya.


PENGERTIAN TAKSONOMI
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein berarti untuk mengklasifikasikan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi bertingkat dari sesuatu atau prinsip. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat dan kejadian-kejadian sampai pada kemampuan berfikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
TAKSONOMI KI HAJAR DEWANTARA (Cipta-Rasa-Karsa)
Bagi Ki Hajar Dewantara, para guru hendaknya menjadi pribadi yang bermutu dalam kepribadian dan kerohanian, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembela nusa dan bangsa.Pendidikan yang humanis menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh dan berkembang (menurut Ki Hajar Dewantara menyangkut daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (psikomotorik).
Dalam kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari 3 hal yaitu Cipta, Rasa dan Karsa. Cipta adalah kesadaran manusia untuk menyadari adanya hidup itu sendiri. Daya cipta merupaka anugrah besar yang diberikan kepada Manusia. Dengan adanya unsur Cipta, manusia bisa menyadari adanya Sang Pencipta. Adanya kita karena adanya Sang Pencipta yang Abadi dialah Allah AR-Rahman AR-Rahim. Dengan Keberadaan-Nya lah, kita diberi Anugrah untuk bisa merasakan, dan merasakan semua yang ada. Rasa adalah mediator atau sarana kita mengenal Sang Maha Kekal atau yang selalu ada tidak berawal dan berakhir. Dan semua Manusia tidak pernah lepas dari Rasa. Karena adanya Rasa, timbulah keinginan apa yang disebut dalam bahasa jawa yaitu Karsa. Maksud Karsa adalah dalam bentuk keinginan yang diaplikasikan. Banyak orang tua jawa mengatakan ketika kita bisa menyelaraskan 3 komponen diatas, kita akan bisa merasakan nikmatnya kehidupan. Kita bisa merasakan Kebesaran Tuhan. Secara Fisik, kita bisa menempatkan unsur-unsur tersebut dalam tubuh manusia. Untuk Cipta berada di Kepala manusia, Rasa di Dada Manusia, dan Karsa terletak di perut manusia. Makanya tidak heran Hati biasa dikatakan di dada, karena Rasa merupakan manifestasi dari Hati.
TAKSONOMI BLOOM
Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin S. Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pembelajaran dalam tiga ranah, yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotorik.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah) dan setiap domain tersebut dibagi lagi ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan tingkatannya. Tujuan pendidikan dibagi dalam tiga ranah, antara lain:
  1. Ranah Kognitif
Ranah Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak), menekankan perilaku pada aspek intelektual. Benjamin S. Bloom menggolongkan tingkatan pada ranah kognitif dari pengetahuan sederhana sebagai tingkatan yang paling rendah ke evaluasi yang lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang paling tinggi.
1)      Knowledge (Pengetahuan)
Didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengingat dan menghafal.
2)      Conprehension (Pemahaman)
Didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami materi atau bahan yang meliputi menerjemahkan, menginterpretasikan dan menyimpulkan. Proses pemahaman terjadi karena adanya kemampuan menjabarkan suatu materi ke materi lain.
3)      Application (Penerapan)
Merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari dan dipahami ke dalam situasi yang nyata atau baru. Kemampuan ini mencakup penggunaan pengetahuan, aturan, rumus, konsep, prinsip, hukum dan teori yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
4)      Analysis (Analisis)
Merupakan kemampuan untuk menguraikan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti. Kemampuan menganalisis kaitan antar bagian, serta mengenali antar bagian tersebut.
5)      Syntesis (Sintesis)
Kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan proses berfikir analisis, sintesis merupakan proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjadi suatu pola yang terstruktur atau berpola baru.
6)      Evaluation (Evaluasi)
Merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, misalnya jika seseorang dihadapkan dengan beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih suatu pilihan yang paling baik.

  1. Ranah Afektif
Ranah Afektif mulanya dikembangkan oleh David R. Krathwolhl dan kawan-kawan pada tahun 1974 dalam buku berjudul Taxonomi of Education Objective : Afection Domain. Ranah Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah ini oleh Krathwolhl dan kawan-kawan dibagi lebih rinci ke dalam lima jenjang, antara lain:
1)      Receiving (Penerimaan)
Merupakan kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.
2)      Responding (Menanggapi)
Mengandung arti adanya partisipasi yang aktif. Dengan kata lain, Responding adalah kemampuan seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadap fenomena tersebut dengan suatu cara.
3)      Valuing (Penghargaan Terhadap Nilai)
Artinya memberikan penghargaan terhadap suatu kejadian atau obyek, menerima nilai-nilai setia kepada nilai-nilai dan memegang teguh nilai-nilai. Dalam kaitan proses belajar mengajar, peserta didik di sini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan, tetapi mereka telah mampu menilai konsep atau fenomena, yaitu baik dan buruk.
4)      Organization (Pengorganisasian)
Artinya menghubungkan nilai-nilai yang telah dipahami, mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam hidupnya.
5)      Characterization (Karakteristik)
Di sisni nilai telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Ini merupakan tingkatan tertinggi, karena sikap batin peserta didik telah benar-benar bijaksana, ia telah memiliki philosophy of life yang mapan. Jadi pada jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk satu waktu yang cukup lama, sehingga membentuk karakteristik “pola hidup”.

  1. Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman tertentu. Pada ranah ini berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang dan mengoperasikan mesin. Rincian pada ranah ini tidak dibuat oleh Bloom, tetapi oleh ahli lain berdasarkan ranah yang dibuat Bloom, antara lain:
1)      Imitation (Peniruan)
2)      Manipulation (Penggunaan)
3)      Precision (Ketepatan)
4)      Articulation (Perangkaian)
5)      Naturalisation (Naturalisasi)
PENUTUP
Taksonomi pada dasarnya merupakan usaha pengelompokan yang disusun berdasarkan ciri-ciri bidang tertentu. Taksonomi pembelajaran adalah usaha pengelompokan tujuan pembelajaran atau pendidikan yang menurut Benjamin S. Bloom dibagi menjadi tiga ranah yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Dimana masing-masing ranah tersebut dibagi lagi ke dalam bagian yang lebih rinci.