Makalah filsafat abad pertengahan
FILSAFAT
ABAD PERTENGAHAN
A.
PENDAHULUAN
·
Latar
belakang :
Abad pertengahan (476-1492) atau bisa di sebut abad gelap
, dan pada masa itu agama kristen sangat menonjol,karena cara
berfilsafatnya di pimpin oleh gereja, berfilsafat dg ajaran aristo teles dan
berfilsafat dg pertolongan agustinus
dll. , berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, gereja sangat membelenggu
kehidupan manusia , dan manusia tidak memiliki kebebasan untuk mengembangkan
potensi yg ada pada dirinya, dan para ahli pikir juga tidak di beri kebebasan
untuk berpikir, apalagi yg bertentangan dengan ajaran gereja siapapun yg
mengemukakan nya akan mendapat hukuman berat, dan pihak gereja juga melarang
penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama,oleh karena itu
kajian agama (teologi) yang tidak berdasarkan ketetapan gereja sangat dilarang,
karena yang berhak mengadakan adalah pihak gereja.
Pada masa pertengahan ini,
terdapat periode yang membuat perkembangan filsafat tidak berlanjut, yaitu pada
masa skolastik Kristen.Hal ini dikarenakan pihak gereja membatasi para filosof
dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang,
karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan.
Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para
gerejawan, maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai
pada hukuman mati.
Kendati demikian ada juga yang melanggar peraturan dan
mereka di anggap orang murtad dan akan di adakan pengejaran (inkuisisi)
filsafat abad pertengahan menjadi gambaran zaman yg baru di
tengah-tengah suatu bangsa yang baru, yaitu Eropa barat atau yg di sebut skolastik.
pada masa pertumbuhan dan perkembangan filsafat eropa
(sekitar abad ke-5) belum memunculkan ahli pikir, akan tetapi pada abad ke-6 M,
baru muncul lah ahli pikir dan mengawali lahirnya filsafat abad pertengahan.
Sejarah filsafat abad pertengahan dimulai kira-kira pada
abad ke -5 sampaiabad ke-17 para sejarawan umumnya menentukan pada tahun 476,
yaitu pada mas berakhirnya kerajaan Romawi barat yg berpusat di roma dan
munculnya romawi timur yg berpusat di konstantinopel (sekarang Istambul)
sebabai awalabad pertengahan dan tahun 1492 penemuan benua Amerika oleh
colombus sebagai akhirnya
___________________________________
http://betetsays.blogspot.com
http://yelda91.blogspot.com/2012/04/filsafat-abad-pertengahan.html
B. PERIODESASI FILSAFAT
Masa abad pertengahan ini terbagi
menjadi dua masa yaitu masa Patristik dan masa Skolastik. Masa Skolastik
terbagi menjadi Skolastik Awal, Skolastik Puncak, dan Skolastik Akhir.
1. Periode Patristik
Istilah Patristik berasal dari kata
latin pater atau bapak, yang artinya para pemimpin geraja. Pada
masa ini muncul upaya untuk membela agama kristen, yaitu para apologis (pembela
iman kristen) dengan kesadarannya membela iman kristen dari serangan filsafat
Yunani. Para pembela Iman kristen tersebut adalah Justinus Martir , Irenaeus,
Klemens, Origenes, Gregorius, Nissa, Tertullianus, Diosios Arepagos, Au-relius
Augustinus.
Justinus martir
Menurut pendapatnya, agama kristen
bukan agama baru karena Kristen lebih tua dari filsafat Yunani, dan Nabi Musa
dianggap sebagai awal kedatangan kristen. Padahal, Musa Hidup sebelum Socrates
dan Plato.
Orang-orang Yunani terpengaruh oleh
demon atau setan. Demon atau setan tersebut dapat mengubah pengetahuan yang
benar kemudian dipalsukan. Jadi, agama kristen lebih bermutu dibanding dengan
filsafat Yunani. Demikian pembelaan Justinus Martir.
Klemens
(150 – 215)
Pokok-pokok pikirannya adalah
sebagai berikut :
√
Memberikan batasan-batasan terhadap ajaran kristen untuk mempertahankan diri
dari otoritas
filsafat Yunani.
√
Memerangi ajaran yang anti terhadap Kristen dengan menggunakan filsafat Yunani.
√
Bagi orang Kristen, filsafat dapat dipakai untuk membela iman Kristen, dan
memikirkan secara mendalam.
Tertullianus (160 – 222)
Baginya berpendapat, bahwa wahyu
Tuhan sudahlah cukup. Tidak ada hubungan antara teologi dengan filsafat, tidak
ada hubungan antara Yerussalem (pusat agama) dengan Yunani (pusat filsafat).
Ia mengatakan bahwa dibanding dengan
cahaya Kristen, segala yang dikatakan oleh para filosof Yunani dianggap tidak
penting.
Akan tetapi lama kelamaan,
tertullianus akhirnya menerima juga filsafat sebagai cara berfikir yang
rasional, karena berfikir yang rasional diperlukan sekali.
Augustinus (354 – 430)
Agustinus adalah seorang pujangga
dan filsuf besar. Agustinus menentang aliran skeptisisme(aliran yg
menentang kebenaran) menurut agustinus aliran itu merupakan bukti adanya
kebenaran.agustinus berpendapat ALLAH menciptakan dunia ex nihilo(konsep
yg kemudian di ikuti oleh Thomas aquinos),yg artinya ALLAH menciptakan dunia
danseisinya dan tidak menggunakan bahan. Ia diakui keberhasilannya dalam
membentuk filsafat Kristen yang berpengaruh besar dalam filsafat abad
pertengahan sehingga ia dijuluki sebagai guru skolastik yang sejati.
Ajaran Augustinus berhasil menguasai
sepuluh abad, dan mempengaruhi pemikiran eropa. Mengapa ajaran Augustinus
sebagai akal dari skolastik dapat mendominasi hampir sepuluh abad? Karena
ajarannya lebih bersifat sebagai metode daripada suatu sistem sehingga
ajarannya mampu meresap sampai masa skolastik.
__________________________________
http://khotimhanifudinnajib.blogspot.com/2011/07/sejarah-filsafat-masa-pertengahan.html
http://elearning.gunadarma.ac,id
http://nuryandi-cakrawalailmupengetahuan.blogspot.com
http://simbayoputras.wordpress.com/2013/01/10/sejarah-filsafat-abad-pertengahan
komentar :
kami sependapat dg Justinus martir,
karena menurut kami Kristen lebih tua dari filsafat
Yunani, karena nabi Musa berada pada
masa sebelum Socrates dan Plato.
2. Periode Skolastik
Skolastik berasal dari kata scholasticus
yang berarti guru,karena pada masa inifilsafat di ajarkan di
sekolah,biara,dan universitas,mmenurut suatu kurikulum bakudan bersifat
internasional.
Terdapat beberapa pengertian dari
corak khas skolastik, sebagai berikut :
- Filsafat yang mempunyai corak
semata-mata agama.
- Filsafat yang mengabdi pada teologi atau
filsafat yang rasional.
-
Suatu sistem filsafat yang termasuk
jajaran pengetahuan alam kodrat.
-
Filsafat Nasrani karena banyak dipengaruhi oleh ajaran gereja.
Masa Skolastik terbagi menjadi tiga periode, yaitu:
I. Skolastik Awal (berlangsung dari tahun 800 – 1200)
Di tandai oleh pembentukan metode yg
lahir karena hubungan rapat antar agama dan filsafat. Pada periode ini , ada
pembuktian adanya Tuhan berdasarkan rasio murni dan tidak berdasarkan kitab
suci (Anselmus dan Carterbury) problem yg hangat pada masa ini adalah,
Universalia dg konfrotasi antara realisme dan nominalisme,dan pada abad
ke-12 pemikiran teori mengenai alam,sejarah, dan bahasa,pengalaman mistik atas
kebenaran Religious jg mendapat tempat.
Saat ini merupakan zaman baru bagi
bangsa eropa. Hal ini ditandai dengan skolastik yang di dalamnya banyak
diupayakan pengembangan ilmu pengetahuan di sekolah-sekolah.
Kurikulum pengajarannya meliputi
studi duniawi atau artes liberales, meliputi tata bahasa, retorika, dialektika
(seni berdiskusi), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan, dan musik.
Diantara tokoh-tokohnya adalah T. Aquinas
(735 – 805),Anselmus (1033-1109), Johannes Scotes Eriugena (815 – 870), Peter
Lombard (1100 – 1160), John Salisbury (1115 – 1180), Peter Abelardus (1079 –
1180).
Skolastik Puncak (berlangsung dari tahun 1200 – 1300)
Masa ini merupakan kejayaan
skolastik yang berlangsung dari tahun 1200 – 1300 dan masa ini juga disebut masa
berbunga.
Berikut ini beberapa faktor mengapa
masa skolastik mencapai pada puncaknya.
- Adanya pengaruh dari Aristoteles,
Ibnu Rusyd, Ibu Sina sejak abad ke-12.
- Tahun 1200 didirikan Universitas
Almamater di Prancis.
- Berdirinya ordo-ordo. Banyaknya
perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan. Tokoh-tokohnya memegang peran di
bidang filsafat dan teologi, seperti Albertus de Grote, Thomas Aquinas,
Binaventura, J.D. Scotus, William Ocham.
Albertus Magnus (1203 – 1280)
Ia juga dikenal sebagai cendikiawan
abad pertengahan. Di Universitas Padua ia belajar artes liberales,
belajar teologi di Bulogna, dan masuk ordo Dominican tahun 1223.
Thomas Aquinas (1225 – 1274)
Nama sebenarnya adalah Santo Thomas
Aquinas, yang artinya Thomas yang suci dari Aquinas.
Karya Thomas Aquinas telah menandai
taraf yang tinggi dari aliran Skolastisisme pada abad pertengahan.
Thomas menyadari bahwa tidak dapat
menghilangkan unsur-unsur Aristoteles. Masuknya unsur Aristoteles ini didorong
oleh kebijakan pimpinan geraja Paus Urbanus V (1366) kemudian Thomas mengadakan
langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah pertama, Thomas menyuruh teman sealiran
Willem van Moerbeke untuk membuat terjemahan baru yang langsung dari Yunani.
Langkah kedua, pengkristenan ajaran Aristoteles
dari dalam.
Langkah ketiga, ajaran Aristoteles yang telah
dikristenkan dipakai untuk membuat sintesis yang lebih bercorak ilmiah.
Anselmus (1033-1109)
Anselmus mengemukakan semboyan credo
ut intelligam,yang artinya aku percaya agar aku mengerti.kepercayaan digunakan
untuk mencari pengertian, filsafat sebagai alat pikiran, teologi sebagai
kepercayaan
William Ockham (1285 – 1349)
Menurut pendapatnya, pikiran manusia
hanya dapat mengetahui barang-barang atau kejadia-kejadian individual.
Ia membantah anggapan skolastik
bahwa logika dapat membuktikan doktrin teologis. Hal ini akan membawa kesulitan
dirinya yang pada waktu itu sebagai penguasanya Paus John XXII.
Nicolas Cusasus (1401 – 1464)
Ia sebagai tokoh pemikir yang berada
paling akhir masa skolastik. Menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk
mengenal yaitu lewat indra, akal dan intuisi.
Pemikiran Nicolas ini sebagai upaya
mempersatukan seluruh pemikiran abad pertengahan yang dibuat ke suatu sintesis
yang lebih luas.
Peter abelardus
Di anggap membuka kembali landasan
berpikir dgsemboyan nya intelligo ut credom (saya paham supaya saya
percaya). Pemikiran abelradus bercorak nominalismei dan sangat ditentang oleh
mengkritik rohani gereja.
II. Skolastik puncak (Abad ke-13)
faktor yg mempengaruhi skolastik
mencapai puncaknya adalah:
◊adanya pengaruh Aaristoteles, Ibnu
Rusyd, dan Ibnu sina dariabad ke-12 sampaiabad ke-13
◊didirikannya universitas Almamater
di prancis. Dan inilah yg menjadi titk awal berdirinya universitas di
Paris,Oxford,Mont Pellier dll.
◊berdirinya ordo-ordo.
Perkembangan periode ini sangat di
pengaruhi aristoteles akibat datangnya ahli filsafat Arab dan Yahudi. Dan
pemikiran aristoteles sangat dominan pada masa ini, Aristoteles di akui sebagai
seorang filsuf gaya pemikiran yunani sangat di terima, dan keluwasan
cakrawalnya semakin tertantang dengan adanya filsafat arab dan yahudi. Dan pada
masaitubanyak universitas yang mengikuti nya di antaranya adalah Bologna
(1158), Paris (1170) , oxford (1200) dan masih banyak lagi.
Pada abad ke -13 menghasilkan sintesis besar
dari khazanah kristian dan fisafat yunani. Dan tokoh-tokoh nya adalah Yohanes
Fidanza(1221-1257), Albertus Magnus (1206-1280), dan Thomas Aquinas(1225-1275),
dan sintesis itu dinamakan summa (keseluruhan)
• Thomas Aquinas berpendapat semua
kebenaran berasal dari tuhan, kebenaran diungkapkan dg jalan yg ber beda-beda,
sedangkan iman berjalan diluar jangkauan pamikiran.
____________________________________
http://adib-elfikr.blogspot.com
http://milleniumstainjember.blogspot.com
Komentar :
Yang sangat terlihat pada zaman ini
adalah berkembangnya ilmu pengetahuan di sekolah atau tempat pendidikan
lainnya, seperti ilmu tentang studi duniawi atau artes liberales, meliputi tata
bahasa, retorika, dialektika (seni berdiskusi), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu
perbintangan, dan musik
III. Skoloastik Akhir (berlangsung dari tahun 1300 – 1450)
Masa ini ditandai dengan adanya rasa
jemu terhadap segala macam pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya sehingga
memperlihatkan stagnasi (kemandegan). Diantara tokoh-tokohnya adalah William
Ockham (1285 – 1349), Nicolaus Cusasus (1401 – 1464).
× William Ockham (1285-1349)
Ia merupakan ahli pikir inggris yg
beraliran skolastik.menurut pendapatnya pikiran manusia hanya dapat mengetahui
barang-barang atau kejadian individu, dan kesimpulan tentang alam hanya
abstaksi buatan tanpa realita.
× Nicolaus Cusasus (1401-1464)
Ia merupakan tokoh pemikir paling
akhir pada masa skolastik. Menurut pendapatnya ada tiga cara untuk mengenal,
yaitu lewat Indra, Akal, Dan intuisi. Karena keterbatasan akal,hanya sedikit
saja yg dpt di ketahui akal, dg intuisi ini di harapkan akan sampai ke sebuah
kenyataan, suatu tempat larutnya segala sesuatu, yaitu Tuhan.
C. KARAKTERISTIK FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN
§ Filsafat Abad Pertengahan ini
dicirikan dengan adanya
hubungan yang sangat
erat antara agama Kristen dan filsafat. Karena jika melihat kembali ke belakang,
filsafat barat abad pertengahan ini memang merupakan filsafat Kristiani.
Oleh karena itu, kiranya dapat dikatakan bahwa filsafat
barat abad pertengahan adalah suatu filsafat agama dengan agama Kristiani
sebagai pokok pemikirannya.
Sehingga agama Kristen menjadi problema kefilsafatan karena
mengajarkan bahwa wahyu Tuhanlah yang merupakan kebenaran yang
sejati, Hal ini berbeda dengan pemikiran filsafat Yunani kuno yang mengatakan
bahwa kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan akal, Mereka belum mengenal adanya
wahyu pada masa itu.
Jika pada abad Yunani rasio sangat mendominasi
sebuah pemikiran, maka pada pertengahan ini rasio benar-benar telah kehilangan
jati dirinya. Hal ini tergambar dalam pemikiran
Plotinus, yang mengatakan filsafat rasional
dan sains tidak penting,
mempelajarinya merupakan usaha yang membuang waktu dan sia-sia saja.
Oleh karena itu tujuan filsafat secara umum adalah bersatu dengan Tuhan.
Plotinus juga berkata bahwa Tuhan bukan untuk dipahami melainan untuk dirasakan.dan
di imani. Jadi dalam hidup, manusia akan dituntun oleh suara kitab suci, Injil.
Augustinus, potensi manusia yang diakui pada
zaman Yunani diganti dengan kuasa Tuhan. Ia mengatkan bahwa kebenaran itu tidak
relatif melainkan kebenaran itu mutlak yaitu kebenaran Agama. Pendapat Augustinus
yang lain adalah bahwa bumi adalah pusat jagat raya, Heliosentrisme ditolaknya
karena ia berpegang pada ajaran Injil. Intelektualitas pemikiran tidak penting,
cinta kepada Tuhan lebih penting.
Jika mengikuti alur pemikiran.
Anselmus dapat dikatakan kalau filsafat abad
pertengahan terletak pada rumusan terkenalnya yaitu credo ut intelligam (beriman
dulu baru mengerti).
Abad Pertengahan. Semenjak meninggalnya Aristoteles,
filsafat terus berkembang dan mendapat kedudukan yang tetap penting dalam
kehidupan pemikiran manusia meskipun dengan corak dan titik tekan yang berbeda.
Periode sejak meninggalnya Aristoteles (atau sesudah meninggalnya Alexander
Agung (323 S.M) sampai menjelang lahirnya Agama Kristen oleh Droysen (Ahmad
Tafsir. 1992) disebut periode Hellenistik (Hellenisme adalah istilah yang
menunjukan kebudayaan gabungan antara budaya Yunani dan Asia Kecil, Siria,
Mesopotamia, dan Mesir Kuno). Dalam masa ini Filsafat ditandai antara lain
dengan perhatian pada hal yang lebih aplikatif, serta kurang memperhatikan
Metafisika, dengan semangat yang Eklektik (mensintesiskan pendapat yang
berlawanan) dan bercorak Mistik.
Filsafat abad pertengahan sering juga disebut filsafat scholastik, yakni
filsafat yang mempunyai corak semata-mata bersifat keagamaan, dan mengabdi pada
teologi. Pada masa ini memang terdapat upaya-upaya para filsuf untuk memadukan
antara pemikiran Rasional (terutama pemikiran-pemikiran Aristoteles) dengan
Wahyu Tuhan sehingga dapat dipandang sebagai upaya sintesa antara kepercayaan
dan akal. Keadaan ini pun terjadi dikalangan umat Islam yang mencoba melihat
ajaran Islam dengan sudut pandang Filsafat (rasional),
hal ini dimungkinkan
mengingat begitu kuatnya pengaruh pemikiran-pemikiran ahli filsafat
Yunani/hellenisme dalam dunia pemikiran saat itu, sehingga keyakinan Agama
perlu dicarikan landasan filosofisnya agar menjadi suatu keyakinan yang
rasional.
Pemikiran-pemikiran yang mencoba melihat Agama dari perspektif filosofis
terjadi baik di dunia Islam maupun Kristen, sehingga para ahli mengelompokan
filsafat skolastik ke dalam filsafat skolastik Islam dan filsafat skolastik
Kristen.
Di dunia Islam (Umat Islam) lahir filsuf-filsuf terkenal seperti Al Kindi
(801-865 M), Al Farabi (870-950 M), Ibnu Sina (980-1037 M), Al Ghazali
(1058-1111 M), dan Ibnu Rusyd (1126-1198), sementara itu di dunia Kristen lahir
Filsuf-filsuf antara lain seperti Peter Abelardus (1079-1180), Albertus Magnus
(1203-1280 M), dan Thomas Aquinas (1225-1274). Mereka ini disamping sebagai
Filsuf juga orang-orang yang mendalami ajaran agamanya masing-masing, sehingga
corak pemikirannya mengacu pada upaya mempertahankan keyakinan agama dengan
jalan filosofis, meskipun dalam banyak hal terkadang ajaran Agama dijadikan
Hakim untuk memfonis benar tidaknya suatu perkara.
Mengenai sikap terhadap pemikiran Yunani ada 2 :
1. Golongan yang menolak sama sekali
pemikiran Yunani, karena pemikiran Yunani merupakan pemikiran orang kafir
karena tida mengakui adanya wahyu.
2. Golongan yang menerima filsafat
Yunani yang mengatakan bahwa karena manusia itu ciptaan Tuhan maka
kebijaksanaan manusia berarti pula kebijaksanaan yang datangnya dari Tuhan.
Mungkin akal tidak dapat mencapai kebenaran sejati. Oleh karena itu, akal dapat
dibantu oleh wahyu.
pada zaman ini dikenal aliran
filsafat patristik dan skolastik berdasarkan Theos. Filsuf terkenal pada masa
ini adalah Agustinus (354-43 SM) dan Thomas Aquinas (1225-1275) yang memunculkan
ajaran Tomisme.
_________________________
http://milleniumstainjember.blogspot.com/2009/06/review-pemikiran-filsafat-abad-yunani.html
http://khotimhanifudinnajib.blogspot.com/2011/07/sejarah-filsafat-masa-pertengahan.html
http://nuryandi-cakrawalailmupengetahuan.blogspot.com/
http://simbayoputras.wordpress.com/2013/01/10/sejarah-filsafat-abad-pertengahan
komentar :
pemikiran pada masa abad pertengahan
sangat terlalu dibatasi karena hanya bertumpu pada ajaran Kristen dan hal itu
tidak akan memunculkan potensi-potensi baru dan mengakibatkan stagnasi
(kemandekan berpikir) pada masa itu, dan agama digunakan untuk memfonis
salah/benar tanpa ada pertimbangan daripemikiran.
PENUTUP
·
Kesimpulan
:
Jauh
sebelum manusia menemukan dan menetapkan apa yang sekarang kita sebut sesuatu
sebagai suatu disiplin ilmu sebagaimana kita mengenal ilmu kedokteran, fisika,
matematika, dan lain sebagainya, umat manusia lebih dulu memikirkan dengan
bertanya tentang berbagai hakikat apa yang mereka lihat.Dan jawaban mereka
itulah yang nanti akan kita sebut sebagai sebuah jawabanfilsafati. Kalau ilmu
diibiratkan sebagai sebuah pohon yang memiliki berbagai cabang pemikiran,
ranting pemahaman, serta buah solusi, maka filsafat adalah tanah dasar tempat
pohon tersebut berpijak dan tumbuh.
Zaman pertengahan ialah zaman dimana
filsafat Abad pertengahan di hubung-hubungkam dengan adanya hubungan erat
antara Agama Kristen dan Filsafat.
Abad pertengahan memiliki sebutan
lain misalnya, zaman kegelapan, zaman skolastik, atau juga masa patristik,
semua itu menggambarkan berbagai corak pemikiran filsafat dan keilmuan yang
dibentuk sesuai dengan perkembangan peradaban ilmu filsafat dan Kristen.
Abad ini di tandai dengan keruntuhan
budaya romawi dan upaya untuk membangun kembali peradaban berdasrkan ajaran
filsafat yunani dan ajaran Agama Kristen.
Pada awalnya perkembangan Ilmu dan
Filsafat sebagian besar berlangsung di Gereja, dan kemudian mengalami
perpecahan di karenakan dominasi yang sangat kuat terhadap berbagai Aspek-Aspek
kehidupan.
Perkembangan ilmu pengetahuan
berlangsung secara lambat namun pasti sejalan dengan kontak budaya dengan
budaya islam dan semangat untuk kembali pada kejayaan peradaban Yunani . masa
ini berakhir dengan pemisahan kekuasaan dan pemikiran antara ajaran Agama yang
bertahan di Gereja-gereja dan perkembangan keilmuan yang mendapat tempat di
biara, sekolah ataupun lembaga pendidikan lainnya.
Zaman abad pertengahan sangatlah
berarti bagi para filosof, khususnya bagi pemikir eropa pada abad tersebut,
memang dekat sekali dengan suatu ajaran agama khususnya agama Kristen. Karena
pada zaman abad pertengahan dan menjadi tokoh utama Bapak gereja yang paling
besar dari zaman Patristik ini ialah Aurelius Agustinus(354-430) ia dilahirkan
di Thagaste, di Numedia, Afrika Utara. Dan setelah itu berkembang ke zaman
skolastik ialah Thomas Aquinas (1225-1274). Adanya pengaruh dari Aristoteles,
Ibnu Rusyd, Ibu Sina sejak abad ke-12 sangat berpengaruh besar dengan
pencapaian masa keemasan pada masa skolastik.
Definisi/karakteristik pemikiran masa abad pertengahan
Menurut Herman (2007-27), pada zaman ini dikenal aliran filsafat patristik dan
skolastik berdasarkan Theos. Filsuf terkenal pada masa ini adalah Agustinus
(354-43 SM) dan Thomas Aquinas (1225-1275) yang memunculkan ajaran Tomisme.
Zaman abad pertengahan sangatlah berarti bagi para filosof,
khususnya bagi pemikir eropa pada abad tersebut, memang dekat sekali dengan
suatu ajaran agama khususnya agama Kristen. Karena pada zaman abad pertengahan
dan menjadi tokoh utama Bapak gereja yang paling besar dari zaman Patristik ini
ialah Aurelius Agustinus(354-430) ia dilahirkan di Thagaste, di Numedia, Afrika
Utara. Dan setelah itu berkembang ke zaman skolastik ialah Thomas Aquinas (1225-1274).
·
Daftar
Pustaka
________________________________
Achmadi Asmoro.
Filsafat Umum (jakarta, PT RajaGrafindo: Cet.ke-6, 2005). Hal. 66. Lihat
juga Tjahjadi Simoan Petrus. L, 2004, Petualangan Intelektual, (Yokyakarta : PT
Kanisius, 2004. Hal.102.
Hakim Abdul Atang Drs MA & Saebani Beni Ahmad Msi.
Filsafat Umum (Bandung, CV PUSTAKA SETIA : 2008). Hal. 137.
Achmadi Asmoro. Op.cit Hal 70
M Syafieh dan Ismail Fahmi Arrauf, MA. Filsafat umum.
Bandung: Cita Pustaka Media Perintis
ibid
M Syafieh dan Ismail Fahmi Arrauf, MA. Filsafat umum.
Bandung: Cita Pustaka Media Perintis
Hedriyato, Agoes. 2012. Filsafat Ilmu. Surakarta :
Cakrawala Media.
http://khotimhanifudinnajib.blogspot.com/2011/07/sejarah-filsafat-masa-pertengahan.html
http://nuryandi-cakrawalailmupengetahuan.blogspot.com/
Achmdi, Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT Raja
Grafindo Penada
Hardiwijoyo, Harun. 1993. Sari Sejarah Filsafat Barat 1.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Hendriyanto, Agoes. 2012. Filsafat Ilmu. Surakarta:
Cakrawala Media
Scars. 22 Februari 2012. Filsafat
Abad Pertengahan. http://filsafatabadpertengahan/kumpulanmakalah.htm
Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan Perkebangannya di
Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara
Ali,
Basyarat. A. Problem Filsafat Abad Pertengahan. 10 Januari 2010 Myopera.com/basyarat/blog/2001/01. Diakses tanggal 30 September 2010
Bakry, H. 1991. Di Sekitar Filsafat Skolastik
Kristen. Jakarta: Firdaus.
Hanafi, A. 1983. Filsafat Skolastik. Jakarta:
Pustaka Alhusna
Maksum, Ali. 2010. Pengantar Filsafat.
Jogjakarta : Ar Ruzz Media
Mustansyir, Rizal. 2009. Filsafat Ilmu.
Yogyakarta: Pustaka Belajar Offset
Petrus, Simon. 2004. Petualangan Intelektual.
Yogyakarta: Kanisius
Surajiyo. 2005. Ilmu filsafat suatu Pengantar.
Jakarta: Bumi Aksara
Tim Penyusun MKD.2011. Pengantar Filsafat.
Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press
http://adib-elfikr.blogspot.com
http://betetsays.blogspot.com/2011 http://elearning.gunadarma.ac.id
[1] Dikutip dari http://adib-elfikr.blogspot.com
[2] Ali Maksum, Pengantar Filsafat,
(Jogjakarta : Ar Ruzz Media, 2010), hlm. 99
[3] Simon Petrus L. Tjahjadi, Petualangan
Intelektual, (Yogyakarta, Kanisius:2004), hlm. 102
[4] Rizal Mustansyir, Filsafat Ilmu,
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009) cet. 9, hlm. 66
[5] Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005) cet. I, hlm. 157
[6] Simon Petrus L. Tjahjadi, Petualangan
Intelektual, (Yogyakarta, Kanisius:2004), hlm. 102
[7] Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,
(Jakarta, Bumi Aksara: 2005), hlm. 156
[8] Dikutip dari
http://elearning.gunadarma.ac.id
[9] Dikutip dari
http://betetsays.blogspot.com/2011
[10] Tim Penyusun MKD, Pengantar Filsafat,
(Surabaya : IAIN Sunan Ampel, 2011), hlm. 26
[11] http://elearning.gunadarma.ac.id
[12] Hasbullah Bakry, Di sekitar Filsafat
Skolastik Kristen. 1991. Jakarta: Firdaus
[13] Ali, Basyarat. A. Problem Filsafat Abad
Pertengahan. 10 Januari 2010 Myopera.com/basyarat/blog/2001/01. Diakses tanggal
30 September 2010
[14] Surajio, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,
(Jakarta, Bumi Aksara: 2005), hlm. 157
[15] A. Hanafi. Filsafat Skolastik. 1983.
Jakarta: Alhusna