Fakta unik dan keseruan saat membuat tugas makalah
Sebagai seorang mahasiswa
ataupun mahasiswi, tentunya tak akan bisa jauh-jauh dari namanya tugas dan makalah, mungkin
saking cintanya kali ya, sampai nggak bisa jauh-jauh dari tugas dan makalah, alu
jauh nanti kangen, tapi kali ini bukan makalah, kangen atau tugas yang saya mau
bahas, tetapi saya ingin membahas tentang fakta unik saat mengerjakan makalah.
Membuat makalah menjadi hal yang seru
sebagian besar mahasiswa ada yang mengalaminya, tak terkecuali
orang ini, iya ini, orang yang dari tadi membuat artikel ini maksudnya. mungkin ada yang
menganggap membuat makalah itu sesuatu yang seru, asyik, menantang,membosankan
atau juga sesuatu yang enggak banget,dan menyengsarakan. kalian ada dibagian
mana?,
kalau saya sendiri
jujur saja saya menganggap membuat makalah itu sebuah aktivitas yang enggak
banget dan membosankan jika hanya mengerjakannya secara individu atau sendiri,
namun bisa jadi seru, saat makalah itu dikerjakan secara kelompok, karena yang
awalnya Cuma diberikan satu tema dalam membuat makalah, tapi jika dikerjakan
ber kelompok, tanpa di sadari kita bisa menguasai tema-tema lain tak terkecuali
tema tentang curhatan teman, tema seputar cinta, bahkan yang mengherankan lagi
kolor tetangga pun kadang juga ikut menjadi tema.
Diakui atau tidak,
disadari atau tidak, kalian juga pasti pernah mengalaminya dan melakukannya. hayo
ngaku saja. Tapi itu terkadang
malah yang nantinya menjalin keakraban, masa kuliah pun terasa lebih singkat
dan tak membosankan.
lalu apa saja sih fakta-fakta unik saat membuat makalah yang biasanya di alami oleh mahasiswa?
Kurang seru kalau belum di kejar dead line
Biasanya mengerjakan
makalah itu kurang dianggap seru, kalau belum dikejar dead line, alias besoknya
presentasi, malamnya lembur ngerjain
makalahnya semalaman, atau bahkan sampai subuh, saking rajinnya .
Begadang buat makalah sampai subuh
Waktu presentasi nggak maksimal gara-gara ngantuk, hitungannya Masih untung kalau masih kuat
berangkat kuliah coba kalau sudah kalah dirumah duluan pasti bikin nyesek,
untuk itu, bagi kawan-kawan yang masih kuliah atau sudah mau masuk kuliah, jangan
ditiru adegan itu, karena sangat berbahaya. Khususnya para lelaki, karena
menurut survey dan pengalaman saya, yang paling banyak mengerjakan makalah
sampai larut malam, bahkan sampai subuh gara-gara dikejar dead line adalah
laki-laki.
Tak terkecuali saya. Dan
saya akui, memang saya sering mengerjakan makalah sampai subuh, dan terkadang
itu juga belum cukup penderitaannya, dan harus disambung lagi dikelas, karena
belum selesai makalahnya.
Takut kalau makalahnya terlalu sedikit
Bagi yang baru
pertama kali membuat makalah, biasanya akan memiliki kehawatiran tersendiri
mengenai banyaknya isi makalah. “ini terlalu sedikit atau nggak ya?, ini
kebanyakan atau nggak ya?” dan keputusan akhir biasanya akan memilih membuat
makalah yang berpuluh-puluh lembar untuk cari aman.walaupun tidak salah tapi
pembuat makalah juga harus berfikir, kasian juga sama yang presentasi (dirinya
sendiri) dan teman yang membaca ataupun yang mendengarkan, pasti bikin ngantuk.
Terkecuali kalau presentasinya bisa bersambung… kayak sinetron, mau sampai
seratus halaman juga nggak masalah, biar jadi skripsi sekalian.
Membuat makalah jadi ajang PDKT sama do'i
Biasanya mengerjakan
makalah kelompok itu juga bisa menjadi ajang untuk pendekatan alias PDKT, kalau
pembagian kelompoknya dicampur, ada lelaki dan perempuan dalam satu kelompok.
presentasi dan pengumpulan makalah masih dua bulan, tapi ada yang sudah
melancarkan aksinya entah lewat pesan, telpon atau bertemu langsung “sudah
dapat materi belum, kita keperpustakaan yuk?” pdahal mungkin seumur-umur belum
pernah yang namanya menginjakan kaki diperpustakaan. Tapi itu juga nggak salah,
malah bagus kalau bisa jadi motivasi lebih giat belajar, asal jangan motivasi
untuk mendapatkan pacar.
Selalu ada yang di korbankan membuat makalah
Dalam satu kelompok
biasanya aka nada satu orang yang menjadi sasaran untuk mengerjakan makalah,
dan yang lainnya bisa lepas dari tanggung jawab, dan anehnya biasanya belum ada
musyawarah terlebih dahulu, siapa yang akan mengerjakan makalah, namun pas hari
H-nya, satu kelompok bisa kompak memilih bahwa si A atau si B yang harus
mengerjakannya, dan si A dan B pun tidak bisa menolak karena kalah suara, dan terpaksa
mengerjakan, saran saya bagi orang seperti A dan B, yang sabar saja, kerena
jika sudah kejadian sekali, pasti hari berikutnya kurang lebih begitu juga.
Takut dengan tema yang di dapat
Terlalu khawatir
sebelum memulai perang, atau memulai mengerjakan makalahnya, biasanya situasi
seperti ini terjadi saat pembagian tema ada yang merasa bahwa tema yang dia
dapat terlalu sulit untuknya, untuk mahasiswa yang mencari sumber atau
referensi dengan cara offline, saya bisa sangat memakluminya, tapi bagi yang
mencari sumber atau referensinya dari Online, dimana letak kesulitannya? Tinggal
blok sana blok sini, lalu copy sana copy sini, tinggal paste kan beres. Atau ada
yang kebingungan dalam memahami tema?. Justru itu malah bagus, karena jika kita
merasa penasaran pada sesuatu biasanya kita tidak akan bisa tenang sebelum
mengetahui dan memahaminya.
Mendadak bego
Biasanya saat dikejar
dead line pengumpulan dan presentasi makalah, kebanyakan mahasiswa atau
mahasiswi akan mengalami yang namanya penyakit lupa daratan bahasa jawanya ora eling opo-opo.
apa sih maksudnya lupa
daratan? Tersesat dilaut, lalu lupa dimana daratan gitu ya?. Ya, hampir, hampir
tidak mendekati sama sekali jawabannya.
Maksudnya lupa
daratan adalah, tak terlalu memperdulikan apa disekelilingnya, karena sedang focus
menyelesaikan makalah.
Ada maling sandalnya pun
bisa jadi dia tak sadar. Namun jangan
khawatir, penyakit ini masih bisa diobati, lali bagai mana cara mengobatinya?.
Obatnya simple,
selesaikan makalah secepatnya, dan penyakit lupa daratan pun sembuh seketika.
Itulah beberapa fakta
unik saat mengerjakan makalah versi kelaspena, lalu bagaimana nih keseruan membuat makalah versimu? .
Jika kawan-kawan
semua juga memiliki pengalaman unik saat mengerjakan makalah bisa sharing di
blog ini melalui komentar. Dan semangat terus bagi kalian yang masih kuliah
jangan merasa pintar dan teruslah belajar-belajar dan belajar sampai nyawa
berpisah dengan raga.
Cukup sekian yang
bisa saya sampaikan. Wassalamu’alaikaum Wr. Wb.